Flu babi (swine flu) telah menewaskan puluhan orang di Meksiko. Bahkan warga di beberapa negara bagian di Amerika Serikat juga terinfeksi penyakit yang mematikan itu. Kontan saja, wabah flu babi itu menggemparkan dunia, tak terkecuali Indonesia. Bahkan pemerintah Indonesia mengalokasikan dana senilai Rp 40 miliar untuk penanggulangan virus H1N1 tersebut.
Flu babi adalah penyakit pada saluran napas hewan babi yang diakibatkan virus influenza tipe A dan sering menimbulkan wabah pada hewan babi. Umumnya manusia tidak mengalami flu babi, walaupun mungkin saja tertular. Yang pasti, flu babi mudah menular dan telah terjadi penularan antar manusia. Namun belum diketahui seberapa mudah virus dapat menular antar manusia.
Penderita flu babi memiliki gejala-gelaja seperti sakit tenggorokan, badan pegal, sakit kepala. Sebagian penderita dapat mengalami diare dan muntah. Pada masa lalu, pernah dilaporkan penderita flu babi mengalami pneumonia dan gagal napas, hingga menimbulkan kematian. Tanda bahaya pada anak-anak, yaitu napas cepat atau sulit bernapas, kulit tampak pucat, membiru, minum sedikit, sering tertidur, tidak dapat berinteraksi dengan sekitar, mudah marah, anak tidak mau digendong, dan demam dengan rash. Sementara tanda bahaya pada orang dewasa meliputi sulit bernapas/napas pendek/ tersengal-sengal, nyeri atau rasa seperti tertekan pada dada/perut, pusing mendadak dan rasa tidak nyaman di kepala (confusion), serta muntah-muntah.
Pencegahan yang pertama dan terpenting adalah dengan mencuci tangan. Berusaha pertahankan kesehatan, cukup istirahat, olahraga, kelola stres, cukup minum, makan makanan bergizi. Usahakan tidak memegang benda-benda yang mungkin tercemar virus flu serta hindari kontak erat dengan orang yang terlihat sakit.
Selanjutnya, langkah pencegahan yang dapat dilakukan sehari-hari untuk melindungi diri, yaitu tutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun terutama setelah bersin dan batuk, hindari menyentuk tangan, hidung dan mulut, dan hindari berhubungan erat dengan orang yang sedang sakit.
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk manusia yang tersedia untuk mencegah penularan flu babi. Lantas apakah ada obat flu babi? Obat yang direkomendasikan adalah oseltamivir (tamiflu) baik untuk pengobatan maupun pencegahan. Untuk pengobatan, obat antivirus akan bekerja optimal jika diberikan dua hari sejak muncul gejala.
Apakah flu babi menular lewat makanan? flu babi tidak ditularkan lewat makanan. Orang tidak dapat tertular flu babi akibat mengonsumsi babi. Produk babi yang dimasak sempurna aman dikonsumsi.
Menyikapi merebaknya wabah flu babi di Meksiko dan Amerika Serikat, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melakukan langkah antisipasi. Diantaranya mewaspadai semua kasus dengan gejala mirip influenza (influenza like illness/ILI) dan segera menelusuri riwayat kontak dengan babi. Langkah selanjutnya yaitu meningkatkan kegiatan surveilans terhadap ILI dan pneumonia serta melaporkan kasus dengan kecurigaan ke arah swine flu kepada Posko KLB Direktorat Jenderal P2-PL Depkes RI.
Dinkes DKI juga memantau perkembangan kasus secara terus menerus, meningkatkan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor serta menyebarluaskan informasi ke Suku Dinas Kesehatan di lima kota administrasi dan kabupaten, rumah sakit, dan puskesmas kecamatan dan kelurahan. Selain itu, mengingatkan masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Terakhir, menyediakan tamiflu di puskesmas, sudin kesehatan, dan dinas.
(berita jakarta)