TENJOLAYA – Saat sekolah lain berlomba meraih status bertaraf internasional, kondisi Gedung SDN Tapos 03 di Desa Tapos, Kecamatan Tenjolaya, justru semakin memprihatinkan. Tiga lokal bangunan hampir roboh dan tidak bisa dimanfaatkan lagi.
Tiga bangunan rusak tersebut yakni kelas satu, dua dan tiga. Akibatnya, 250 siswa harus membagi waktu melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Orangtua siswa, Nani (35) mengatakan, bantuan perbaikan kelas dari Pemkab Bogor belum pernah ada. “Tahun ajaran 2008, ketiga kelas yang rusak masih digunakan KBM,” ucapnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Sementara bangunan yang masih bisa digunakan KBM yaitu kelas empat, lima dan enam yang tepat di samping gedung rusak.
Mengenai waktu KBM, kelas satu, dua dan tiga dimulai pukul 07:00 – 10:00. Sedangkan, kelas empat, lima dan enam pukul 12:00-13:00.
Menurut dia, jika kondisi KBM dibiarkan dan tidak ada perhatian dari Pemkab Bogor, dikhawatirkan minat belajar dan prestasi siswa akan terganggu.
“Dari dulu janjinya akan diperbaiki, tapi tidak pernah terealisasi,” ketusnya kesal.
Guru SDN Tapos 03 Hartati mengaku, saat ruangan masih dipaksakan untuk KBM, guru harus mengawas ekstra karena tidak ada pintu. “Guru harus dekat pintu atau tembok bolong agar siswa tidak keluar ruangan,” ujarnya.
Camat Tenjolaya Abdullah Sjirodz mengatakan, SDN Tapos 03 segera mendapat bantuan. “Tahun ini mudah-mudahan sudah bisa diperbaiki dan berfungsi sebagaimana mestinya,” singkatnya. (luc) sumber: radar-bogor