Beberapa hari menjelang 1 Ramadhan masyarakat Jawa Barat khususnya yang berada di wilayah Priangan mempunyai tradisi unik yang sudah cukup lama yaitu makan bersama keluarga atau kerabat di tempat-tempat wisata.
Mereka secara berkelompok berangkat dari rumahnya dengan membawa perbekalan nasi beserta lauk pauknya. Rasanya memang nikmat, apalagi disertai sambal dadakan. Tradisi ini biasanya disebut dengan Botram atau di Cianjur disebut Papajar.
Botram atau Papajar merupakan istilah dari bahasa Sunda yg berarti acara makan bersama di sembarang tempat, biasanya di rumah, taman, maupun tempat rekreasi seperti pantai atau kebun binatang. Tradisi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama tetapi lebih berhubungan dengan budaya.
Bagi sebagian masyarakat Priangan, mengawali Ramadhan serasa kurang lengkap tanpa melakukan tradisi Botram/Papajar bersama dengan keluarga atau kerabat.
Keseriusan dan kepenatan rutinitas hidup terasa hilang dengan melkukan Botram. Makan bersama dalam tradisi Botram selalu dihiasi kecerian, canda-tawa, saling berbagi kisah lucu, saling ejek, bahkan saling lempar makanan. Hal yang paling seru dalam Botram terlihat saat saling rebut makanan atau berbagi makanan dengan nuansa keceriaan kalau makanan pada salah satu diantara mereka sudah habis.
Botram bukanlah makan bersama dengan duduk manis di hadapan makanan mewah yang disajikan di atas meja. Botram mengajarkan kita akan asas kesederhanaan dan asas kerakyatan. Tidak perlu biaya selangit, asal ada area terbuka yang dirasa nyaman untuk berngumpul, botram pun jadi. Botram itu identik dengan lesehan, duduk di bawah sambil menikmati makanan bersama.