Sebanyak 61 rumah penduduk RT 11 dan 12 di lereng perbukitan Dusun Bangbayang, Desa Bungurberes, Kec. Cilebak, Kab. Kuningan, kini dalam kondisi terancam longsor. Pada lereng bukit bagian atas permukiman warga tersebut kini sudah diwarnai alur retakan membentuk tapal kuda sepajang lebih kurang 300 meter melingkupi area permukiman warga.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Kuningan H. Didi Kusdiana didampingi stafnya Sofyan, dan Kepala Desa Bungurberes Sudiana menyebutkan, alur retakan sepanjang itu terlihat mulai terbentuk sejak Jumat (14/2) pagi. “Posisi alur retakan ini berada pada bekas alur retakan yang terjadi pada tahun 2010,” ujar Sofyan, yang sempat menelusuri alur retakan tersebut bersama Kades Bungurberes dan tokoh masyarakat setempat, Minggu (16/12).
Alur retakan di atas permukiman warga dua RT tersebut, pada beberapa titik telah memisahkan permukaan tanah selebar puluhan centi meter hingga ada yang mencapai lebih dari 50 centi meter. Selain itu permukaan tanah di beberapa titik bagian bawah alur retakan itu sudah amblas sedalam lebih dari satu meter turun mengarah ke permukiman penduduk tersebut.
Menyikapi ancaman bencana longsor tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kab. Kuningan Hidayat, menyatakan pihaknya bersama Camat Cilebak dan pemerintah Desa Bungurberes, kini tengah melakukan tindakan antisipasi. “Di antaranya, menutup rapat lubang retakan disertai pembuatan saluran air supaya tidak ada aliran air masuk ke dalam retakan itu,” ujar Hidayat.
Para penghuni puluhan rumah di dua RT itu, kata Hidayat, juga telah telah diberi pengarahan serta disarankan pihaknya agar mengungsi sementara ke permukiman penduduk RT 9 dan 10 di sekitarnya yang dinilai aman dari ancaman longsor. Terutama pada saat-saat dan pasca turun hujan serta malam hari.
“Selain itu, kami bersama unsur Muspika Kec. Cilebak dan Pemerintah Desa Bungurberes, telah menyiagakan personel untuk terus memantau serta mengantisipasi perkembangan area terancam longsor itu,” kata H. Didi Kusdiana, seraya menambahkan untuk lebih amannya, permukiman warga dua RT di dusun itu direlokasi.
Sementara itu, hujan lebat yang hampir setiap hari mengguyur wilayah kab. Kuningan, pada akhir pekan kemarin juga telah mengakibatkan beberapa titik kejadian longsor menimpa ruas jalan. Bahkan menurut pantauan BPBD Kuningan, wilayah Kec. Cilebak pada hari Jumat akhir pekan kemarin sempat terisolasi ke ibu kota Kab. Kuningan. Pasalnya dua ruas jalan penghubung ibu kota Kab. Kuningan ke Cilebak, sempat terkubur beberapa titik longsor kecil di wilayah Kec. Ciwaru dan Subang.
sumber: pikiran-rakyat.com