Pembongkaran lapak kios di dalam Terminal Depok, Rabu (8/10) pagi berlangsung ricuh. Petugas mendapat perlawanan dari beberapa pedagang yang tetap bertahan agar tempat usahanya tidak dibongkar.
Berdasarkan pantauan Pos Kota di lokasi, pedagang kios pakaian yang hendak dibongkar oleh petugas Satpol PP di bagian depan deretan tembok ITC Depok, mencoba mempertahankan kiosnya dari dengan cara menghalanginya.
“Tolong jangan dihancurkan Pak, sebelumnya sudah ada surat perjanjiaan resmi ditanda tangani di atas materai oleh pemilik pengembang berupa hak pengguna pakai bangun hingga 2018, “ucap Neli Farida,34, saat berusaha mempertahankan kios sepatu miliknya dari petugas.
Menurut ibu satu anak ini, sebelumnya pedagang telah melakukan mediasi bersama anggota dewan di DPRD Depok. “Pada Selasa (7/10) kemarin, seluruh pedagang kios resmi menghadiri pertemuan mediasi yang diadakan oleh Ketua DPRD Depok Hendrik Tangke Allow. Namun Kasat Pol PP Nina tidak hadir malah dari pihak pengembang sendiri yang datang,”katanya.
Sementara itu, adik Neli, Hendrik,29, mengatakan meski sudah ada relokasi di tiga tempat yaitu Pasar Segar Cinere, Pasar Agung, dan Perumnas Depok Jaya mereka tetap menolak.
“Ketiga tempat tersebut sepi, sehingga jika ditempati tidak akan hidup dagangan. Untuk Pasar Agung sendiri di lantai 2 sepi seperti penghuni setan, apalagi untuk di lantai tiga yang akan direncanakan sebagai tempat relokasi pedagang yang resmi,”tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan pantauan Pos Kota, sebagian bangunan kios mulai dari pintu masuk hinggaa kebelakang sudah hancur diratakan oleh dua alat berat beco. Selain itu dalam pembongkaran kios, dijagaa ketat ribuan personil gabungan.
(kompas)






