JABARMEDIA.COM – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengumumkan bahwa pemerintah akan membangun 30 unit Sekolah Rakyat di Jawa Barat pada tahun ini.
Inisiatif ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di setiap kabupaten dan kota di provinsi tersebut.
“Satu kabupaten satu Sekolah Rakyat,” ungkap Gus Ipul, sapaan akrabnya, dalam pernyataannya di Jakarta setelah menghadiri Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Sekolah Rakyat di Sekretariat Daerah Pemkab Bogor, Kamis (30/3/2025).
Siapa yang Menjadi Sasaran Sekolah Rakyat?
Anak-anak yang menjadi sasaran dari Sekolah Rakyat ini diutamakan adalah mereka yang berasal dari keluarga miskin dan tinggal di dekat lokasi sekolah. Indikator kemiskinan akan ditentukan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Warga miskin yang desil satu di sekitar situ dulu,” ujar Gus Ipul.
Sekolah Rakyat ini juga akan menerapkan konsep asrama, memungkinkan orang tua untuk mengunjungi anak mereka, khususnya bagi siswa yang masih berusia di bawah Sekolah Dasar.
Apa yang Dapat Diharapkan dari Fasilitas Sekolah Rakyat? Gus Ipul menegaskan bahwa sekolah ini akan bersifat gratis. Segala kebutuhan siswa, mulai dari asrama, seragam, peralatan sekolah, hingga kebutuhan lainnya, akan ditanggung oleh negara.
“Ke depan diharapkan jenjang pendidikannya SD, SMP, SMA,” ungkapnya. Dengan target kapasitas 300-500 siswa untuk setiap jenjang, setiap Sekolah Rakyat diharapkan dapat menampung sekitar 1.000 murid.
Bagaimana Proses Pembangunan Sekolah Rakyat?
Saat ini, Gus Ipul sedang melakukan konsolidasi dengan bupati dan wali kota untuk mengevaluasi tanah dan aset yang dapat digunakan sebagai lokasi Sekolah Rakyat. “Kita akan periksa mana yang memenuhi kriteria, Insya Allah kalau memungkinkan akan dibangun tahun ini,” ucapnya. Harapan adalah agar di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat terdapat satu Sekolah Rakyat, sementara provinsi juga akan memiliki satu atau dua unit.
Apa yang Akan Diterapkan dalam Kurikulum Sekolah Rakyat?
Mengenai kurikulum yang akan diterapkan di Sekolah Rakyat, Gus Ipul menyatakan bahwa kurikulum tersebut akan sejalan dengan kurikulum sekolah unggulan, meskipun hal ini masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut. “Lagi dikombinasikan semua untuk membandingkan satu dengan yang lain, tapi acuannya sekolah unggulan,” jelasnya.
(Kompas/idram)
