JABARMEDIA – Di balik kejayaan bangunan-bangunan ikonik di Jakarta, ternyata terdapat sebuah perusahaan besar asal Jepang yang memainkan peran utama, yaitu Hankyu Hanshin Properties Corp.
Perusahaan ini tidak hanya menjadi investor, tetapi juga pengembang properti yang menyeluruh, yang membawa filosofi bisnisnya yang telah bertahun-tahun diterapkan ke Indonesia.
Dari pusat perbelanjaan mewah hingga tempat tinggal yang khusus, jejak Hankyu Hanshin Properties terlihat jelas, mengubah wajah perkotaan menjadi lebih canggih dan bernilai tinggi.
Sejarah dan Filosofi Perusahaan yang Berakar Kuat
Hankyu Hanshin Properties Corp. adalah bagian dari Hankyu Hanshin Holdings Group, sebuah perusahaan induk yang berdiri sejak 17 Februari 1947.
Perusahaan ini memiliki pengalaman yang panjang dalam membangun kota-kota di Jepang, khususnya sepanjang jalur kereta api Hankyu dan Hanshin, serta di wilayah Umeda, Osaka.
Filosofi perusahaan mereka dijelaskan dalam pernyataan Presiden Direktur Fukui Yasuki, “100 tahun berikutnya kami dimulai tahun ini, dengan hari ini, dengan langkah maju satu ini.”
Fukui menekankan bahwa perusahaan berupaya memberikan “nilai yang melebihi harapan” kepada setiap pelanggan, bukan hanya melalui pengembangan fisik, tetapi juga dengan membentuk komunitas dan gaya hidup yang kaya.
Kemampuan ini kini mereka bawa ke luar Jepang, terutama ke negara-negara ASEAN seperti Indonesia.
Jejak Bangunan Mewah di Jakarta dan Bali
Hankyu Hanshin Properties telah menjadi aktor utama dalam industri properti Indonesia, memiliki portofolio yang luas dan berlokasi strategis.
Di Jakarta, mereka memiliki kepemilikan atau mengelola properti mewah yang sangat terkenal di kalangan publik.
Berikut rinciannya:
1. Plaza Indonesia Complex
Area mewah di pusat Jakarta, meliputi Plaza Indonesia Shopping Center, Grand Hyatt Hotel, serta The Plaza Office Tower.
2. Mall Taman Pusat & Mall Neo SOHO
Dua pusat perbelanjaan yang terkenal di Jakarta Barat, yang telah dibeli oleh PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).
3. fX Sudirman
Pusat perbelanjaan yang terletak di wilayah pusat bisnis Jakarta.
4. Sinarmas MSIG Tower
Bangunan kantor kelas A di area pusat bisnis Thamrin.
5. Bakrie Tower
Di Gedung Bakrie Tower, Hankyu Hanshin terdiri dari 13 lantai.
6. Menara Luminary Thamrin Nine
Di Gedung Luminary Tower, Hankyu Hanshin terdiri dari 23 lantai.
Selain itu, mereka juga memiliki proyek perumahan tapak (landed housing) di sekitar Jabodetabek, antara lain The ZORA (BSD City), Springhill Yume Lagoon, Springhill Yume Green, serta Kemang Eminence.
Hankyu Hanshin juga memiliki rencana pengembangan perumahan lainnya di Lengkong Wetan, Tangerang Selatan.
Di Pulau Bali, mereka mengelola kompleks Beachwalk yang terdiri dari Beachwalk Shopping Center serta sejumlah hotel terkenal.
Kinerja Keuangan
Sebagai perusahaan yang terdaftar di bursa, Hankyu Hanshin Properties memperlihatkan kinerja keuangan yang kuat.
Pada Tahun Fiskal 2024, perusahaan ini menghasilkan pendapatan operasional sebesar ¥367,8 miliar atau setara dengan Rp 44,7 triliun dari aktivitas bisnis properti.
Sementara laba operasional mencapai angka ¥57,6 miliar yang setara dengan Rp 7 triliun.
Nomor-nomor ini memperkuat stabilitas keuangan dan kemampuan Hankyu Hanshin Properties dalam terus berinvestasi serta mengembangkan properti berkualitas tinggi di pasar lokal maupun global.
Tidak mengherankan jika pemain besar seperti konglomerat Sinarmas, Plaza Indonesia Realty, atau APLN bersedia bekerja sama atau menerima tawaran mereka.
Dengan pengalaman dan kemampuan keuangan yang dimiliki, Hankyu Hanshin diharapkan tetap menjadi pemain utama dalam industri properti Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.







