JABARMEDIA – Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, angkat bicara terkait ritual keagamaan yang dilakukan seorang wanita berinisial PY alias Umi Cinta di Cimuning, Mustikajaya, Kota Bekasi.
Ritual tersebut diduga melibatkan iming-iming ‘masuk surga bayar Rp1 juta’ kepada jamaahnya. Menurut Anwar, praktik seperti ini tidak hanya menyesatkan, tetapi juga termasuk kategori penipuan.
“Kalau ada orang yang mengatakan jika ingin masuk surga maka harus bayar Rp 1 juta kepadanya, hal itu jelas-jelas merupakan tindak penipuan dan tidak bisa ditolerir,” kata Anwar Abbas.
Ia pun mendorong aparat penegak hukum untuk segera menindak Umi Cinta atas tindakan yang dinilainya sebagai bentuk pembodohan publik.
“Maka, tindakan yang dilakukan oleh Polres Metro Bekasi dalam menangani pelaku tersebut jelas dapat dipertanggungjawabkan. Karena perbuatan pelaku merupakan tindakan penghasutan yang dapat menimbulkan ketidakstabilan dan kekacauan di tengah masyarakat, khususnya umat Islam,” katanya.
Menciptakan Kegaduhan Masyarakat
Menurutnya, tindakan Umi Cinta telah menciptakan kegaduhan dan berpotensi memicu kemarahan masyarakat. Oleh karena itu, ia menganggap tindakan Polres Metro Bekasi yang turun tangan sudah tepat.
“Kehadiran pihak Polres Metro Bekasi sudah sangat tepat, karena salah satu tanggung jawab dari aparat kepolisian adalah menghentikan dan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan tindakan penipuan serta menciptakan ketidakstabilan di tengah masyarakat, dan tindakan yang dilakukan oleh Umi Cinta jelas akan memicu kemarahan masyarakat khususnya umat Islam,” katanya.
Sementara itu, pihak Polres Metro Bekasi Kota sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi juga mengambil tindakan dengan memanggil Umi Cinta untuk memberikan penjelasan di kantor kelurahan Cimuning sambilmengonfirmasi fakta-fakta di lapangan mengenai pelaksanaan pengajian yang dilaporkan oleh warga.
“Kita sedang mendalami fakta-fakta yang muncul di lapangan. Terutama muncul kekhawatiran dari warga sekitar terkait pelaksanaan pengajian yang dinilai tidak biasa oleh mereka,” ujar Saifuddin kepada awak media.
Poin-Poin diterima MUI
Berdasarkan laporan yang diterima MUI, terdapat beberapa poin yang menjadi perhatian. Pertama, pengajian yang diselenggarakan bersifat rahasia. Kedua, terjadi campuran antara jamaah laki-laki dan perempuan. Ketiga, dugaan adanya biaya sebesar Rp1 juta agar “masuk surga” Jika terbukti ada penyimpangan, MUI akan merekomendasikan penutupan pengajian tersebut.
“Kita cross check ke lapangan insyaallah. Jika ditemukan melenceng dari ajaran Islam, sudah pasti MUI sudah mengantisipasi mengambil sikap untuk ditutup,” imbuhnya.
Namun, jika tidak terbukti sesat, MUI bersama Pemkot Bekasi akan mencari solusi, salah satunya dengan mewajibkan pengurus majelis taklim mengurus izin resmi. Selama proses ini, MUI meminta agar pengajian Umi Cinta dihentikan sementara.
“Selama proses itu, mereka harus nonaktif dulu pengajiannya. Tapi kalau sudah masuk kategori pelanggaran pokok-pokok ajaran Islam, langsung kita rekomendasi agar ditutup,” tegasnya.
