Siswa SMAN 14 Bekasi Minta Transparansi Dana BOS dan Pembangunan Masjid

by -66 views
by
Siswa SMAN 14 Bekasi Minta Transparansi Dana BOS dan Pembangunan Masjid

JABARMEDIA – Beberapa siswa SMA Negeri 14 Kota Bekasi melakukan aksi protes setelah upacara bendera pada Senin (8/9/2025).

Siswa meminta kejelasan dalam penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) serta pembangunan masjid di lingkungan sekolah.

Pembangunan Masjid Belum Selesai

Salah seorang siswa, Mahardika Rafi (17), menyampaikan bahwa aksi protes ini diadakan oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebagai wadah untuk menyampaikan keluhan para pelajar.

Siswa mengajukan pertanyaan mengenai alasan masjid lama di belakang dirobohkan, sementara pembangunan masjid baru di halaman depan yang sudah dimulai sejak 2023 belum juga selesai hingga saat ini.

“Masjid belakang sudah dibongkar dan masjid depan ini masih dalam proses pengerjaan. Jadi kami bertanya, mengapa masjid belakang belum selesai, padahal masjid belakang sudah dibongkar?” kata Rafi yang juga anggota OSIS saat diwawancarai.JabarMedia, Kamis (11/9/2025).

Selain pembangunan masjid, para siswa juga menginginkan kejelasan dalam pengelolaan dana infak yang terkumpul sejak tahun 2023.

“Kami menginginkan kejelasan terkait dana dari anggaran masjid, karena sejak tahun 2023 kami sudah diminta untuk berinfak, tanpa adanya batasan jumlahnya, jadi sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan. Kami meminta kejelasannya,” ujarnya.

Tuntut Transparansi Dana BOS

Siswa juga mengkritik penggunaan dana BOS oleh pihak sekolah. Hal ini dikarenakan kondisi fasilitas dan prasarana sekolah masih jauh dari kelayakan.

Baca Juga:  Tebingan Longsor, Akses Jalan Pabangbon Terputus

“Kami ingin bertanya mengenai penggunaan dana BOS ini untuk kegiatan apa saja,” katanya.

Beberapa kursi serta komputer yang digunakan dalam proses pembelajaran juga kurang memadai.

“Karena yang kami rasakan dari salah satu alokasi dana BOS ini adalah sarana dan prasarana. Itu yang kami rasakan masih banyak yang menurut kami tidak cukup memadai,” tambahnya.

Pembelaan Kepala Sekolah

Kepala SMAN 14 Kota Bekasi, Suwono memberikan penjelasan mengenai pembangunan masjid yang belum selesai serta kejelasan dalam pengelolaan infak.

Suwono menjelaskan, masjid lama yang berada di halaman belakang sekolah harus dibongkar karena lahan tersebut digunakan untuk pembangunan enam ruang kelas baru.

Selanjutnya, rencana pembangunan di halaman depan ditolak oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat. Saat ini, hanya dua kelas yang sedang dalam proses pengerjaan.

Akhirnya, pihak sekolah memanfaatkan lahan di sekitar masjid yang berada di bagian belakang untuk mendirikan ruang kelas baru.

“Ternyata setelah diukur, masjid tersebut terkena, sehingga harus dibongkar,” kata Suwono saat diwawancarai di sekolah, Kamis.

Suwono menjelaskan, pihak sekolah pernah merencanakan untuk membangun masjid baru di halaman depan.

Namun hingga saat ini, sejak dimulai pada 2023, proyek masih belum selesai akibat keterbatasan anggaran.

“Masalah dana, itu kan bantuan, maksudnya bantuan tersebut tidak bisa berasal dari pemerintah. Diperoleh misalnya dari orang tua atau CSR,” jelasnya.

Baca Juga:  Pura-Pura Histeris, Artis Purwakarta Terbukti Bunuh Majikannya

Menurut Suwono, keseluruhan anggaran yang diperlukan dalam pembangunan masjid mencapai Rp 4,6 miliar.

Namun sampai saat ini, dana yang terkumpul hanya sekitar Rp 300 juta dan hanya cukup untuk membangun dasar serta tiang.

Sementara menunggu penyelesaian pembangunan, siswa melaksanakan ibadah di kelas mereka masing-masing.

“Jika anak-anak beribadah di kelas, salatnya dilakukan secara bergiliran, karena di belakang kelas masih tersedia ruang dan setiap anak tidak boleh membawa sepatu serta sandal ke dalam kelas, sehingga ruangan tetap bersih,” kata Suwono.

Mengenai infak, Suwono menekankan bahwa iuran tersebut bersifat sukarela, bukan pemungutan yang tidak sah.

“Maka tidak ada beban dan tidak ditentukan besarnya. Ada yang dalam satu kelas sebesar Rp 20.000, ada yang Rp 8.000. Beragam. Jadi selama ini kami hanya menerima sumbangan secara sukarela, bukan yang dipaksakan,” katanya.

Dana BOS

Suwono juga menyampaikan bahwa SMAN 14 Bekasi menerima dana BOS sekitar Rp 2,4 miliar setiap tahun. Namun, pencairannya dilakukan secara bertahap setiap semester.

” Dana BOS sebesar 2,4 miliar rupiah diberikan secara bertahap, karena terdiri dari dua semester, dan satu semester pun dibagi lagi secara bertahap, karena aturannya ditentukan oleh pihak-pihak yang terkait,” kata Suwono.

Baca Juga:  Apple Siapkan iPad Pro Terbaru dengan Kamera Depan Ganda dan Chip M5

Ia menjelaskan bahwa dana tersebut digunakan untuk berbagai prioritas, baik dalam kegiatan guru maupun siswa.

“Kegiatan guru yang berkaitan dengan pelatihan, saat itu banyak terkait dengan guru pendorong, sekolah pendorong, penyebaran, dan rapat kerja guru,” katanya.

Sementara bagi siswa, dana dialokasikan untuk pendanaan kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan bakat dan minat, serta kebutuhan lomba.

“(Kegiatan siswa) berkaitan dengan pendanaan ekstrakurikuler, pendanaan yang terkait dengan pengembangan bakat dan minat siswa, lomba-lomba, dan lain sebagainya,” tambahnya.

Selain kegiatan, BOS juga digunakan dalam pembangunan serta pengembangan fasilitas dan infrastruktur sekolah.

Beberapa contohnya meliputi ruang baca, pengecatan kelas, serta pemasangan rak sepatu agar ruang belajar tetap rapi.

“Kemudian juga pembuatan tempat atau rak sepatu bagi siswa agar tidak dibawa ke kelas, sehingga kelas tetap bersih,” ujar Suwono.

Suwono menambahkan, pihak sekolah akan melakukan perbaikan jika terdapat fasilitas belajar yang dianggap masih kurang.

“Terkait kenyamanan belajar, kita akan menyediakannya. Apa yang kurang akan kita tambahkan, dan apa yang rusak akan kita perbaiki,” katanya.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk lebih terbuka dalam menyampaikan penggunaan dana BOS kepada siswa-siswa.

“Kami akan lebih terbuka, untuk apa penggunaannya, dan kita akan menjelaskannya,” katanya.

About Author: Oban

Gravatar Image
Damar Alfian adalah seorang penulis dan kontren kreator di Bandung, Jawa Barat. Dia juga sebagai kontributor di beberapa media online.