Pelatihan PkM Unigal Ciamis Bawa Edu Ekowisata ke Desa Sukamaju

by -27 views
by
Pelatihan PkM Unigal Ciamis Bawa Edu Ekowisata ke Desa Sukamaju

Inovasi Wisata Edukatif di Desa Sukamaju

Desa Sukamaju, yang terletak di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sedang mengalami transformasi menjadi destinasi wisata edukatif berbasis budidaya lebah madu. Inovasi ini menunjukkan upaya pemerintah dan masyarakat setempat untuk memperkuat potensi lokal melalui pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis lingkungan.

Salah satu inisiatif utama adalah program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Galuh. Dalam kegiatan “Pelatihan Kelompok Budidaya Lebah Madu melalui Pengembangan dan Pemasaran Edu Ekowisata”, tim dosen dan akademisi bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Ketua Kelompok Tani Lebah Madu Kujang Kencana, perangkat desa, serta tokoh masyarakat.

Program ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdiktisaintek Tahun Anggaran 2025. Tujuan utamanya adalah memperkenalkan konsep wisata yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memberdayakan masyarakat.

Ketua Tim PKM, Ii Sujai, S.IP., M.Si., menjelaskan bahwa Desa Sukamaju memiliki potensi luar biasa, salah satunya adalah Curug Jami. “Kami ingin memadukan unsur edukasi, ekonomi, dan lingkungan, sekaligus menghadirkan promosi digital melalui website resmi desa wisata,” ujarnya.

Baca Juga:  Ini Senjata Buatan Pindad yang Bikin TNI Disegani Dunia

Website tersebut akan menjadi pusat informasi dan promosi digital, sehingga kegiatan wisata di Sukamaju dapat menjangkau khalayak lebih luas secara berkelanjutan dan profesional.

Pentingnya Penguatan Sumber Daya Manusia

Salah satu narasumber kegiatan, Marlina Nur Lestari, S.E., M.M., menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) sebagai faktor kunci keberhasilan pengelolaan wisata. “Potensi alam di Sukamaju sudah sangat baik. Kini saatnya menyiapkan SDM yang mampu memberikan pelayanan berkualitas kepada wisatawan,” katanya.

Ia juga menyarankan agar pengelolaan wisata dilakukan secara sistematis melalui beberapa langkah berikut:
1. Pembentukan struktur organisasi pengelola yang jelas.
2. Penetapan tujuan dan strategi pengembangan yang sesuai potensi desa.
3. Pelaksanaan kegiatan sesuai tupoksi masing-masing anggota.
4. Evaluasi rutin untuk perbaikan berkelanjutan.

Digitalisasi Wisata sebagai Strategi

Tuti Rohayati, S.Kom., M.Kom., anggota tim PKM lainnya, menjelaskan bahwa penerapan digitalisasi wisata melalui website dan virtual map akan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya tarik wisata Curug Jami.

Senada dengan itu, Irfan Nursetiawan, S.Pd., M.Pd., M.Si., selaku pendamping kegiatan, menyebutkan bahwa digitalisasi menjadi pintu masuk menuju daya saing wisata desa. “Website bukan hanya media promosi, tapi juga sarana pemberdayaan. Dengan konsep Community Based Tourism (CBT), masyarakat harus menjadi pelaku utama dalam pengembangan wisata,” jelasnya.

Baca Juga:  Pertamina Dorong Masyarakat Beli Elpiji 3 Kg Langsung ke Pangkalan Resmi

Ia menambahkan, jika dikelola konsisten dan berorientasi jangka panjang, Desa Sukamaju berpotensi menjadi pusat penelitian, edukasi, dan ekowisata yang menarik bagi universitas maupun wisatawan.

Kolaborasi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Melalui kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah, Desa Sukamaju kini menapaki jalan menuju desa wisata unggulan berbasis edukasi dan lingkungan. Inisiatif ini menjadi contoh penerapan nyata konsep wisata berkelanjutan di Tatar Galuh Ciamis.

Dengan adanya pelatihan, penguatan SDM, dan digitalisasi, Desa Sukamaju siap menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan lingkungan sekitarnya.

About Author: Oban

Gravatar Image
Damar Alfian adalah seorang penulis dan kontren kreator di Bandung, Jawa Barat. Dia juga sebagai kontributor di beberapa media online.