Banjir yang Mengancam Kehidupan Warga di Depok
Di wilayah Bulak Barat dan Pasir Putih, Depok, banjir telah menjadi masalah yang berlangsung selama tiga tahun terakhir. Masalah ini tidak hanya mengganggu kehidupan sehari-hari warga, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Penyebab Banjir yang Tidak Kunjung Surut
Menurut Naserih, Ketua RT 04 RW 08 Kelurahan Cipayung, banjir yang terjadi di wilayah tersebut disebabkan oleh penyempitan saluran air di dekat TPA Cipayung. Saluran yang sempit ini membuat air tidak bisa mengalir dengan lancar, sehingga memicu genangan yang tidak kunjung surut.
“Banjir ini sudah berlangsung sejak tiga tahun lalu dan belum ada solusi yang jelas,” ujar Naserih saat ditemui di lokasi.
Dampak dari banjir ini sangat terasa. Setiap kali hujan deras mengguyur, genangan air membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk surut. Namun, genangan tersebut tetap bertahan dan terlihat menyatu dengan Kali Pesanggrahan.
Dampak pada Kehidupan dan Ekonomi Warga
Kondisi ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi warga setempat. Sejumlah pemilik warung kecil atau kopi harus menutup usahanya karena akses terputus. Nurjidah, salah satu warga yang membuka warung nasi dan minuman di teras rumahnya, mengatakan bahwa dagangannya kini semakin sulit.
“Sebelumnya, banyak orang dari seberang yang belanja. Sekarang akses terputus, jadi tidak ada yang lewat,” ujar Nurjidah.
Selain itu, warga juga kesulitan menjangkau daerah Pasir Putih atau Bulak Barat. Mereka harus melewati jalur lain yang lebih jauh dan memakan waktu lebih lama.
Pembebasan Lahan dan Pengharapan Warga
Sejauh ini, enam bangunan telah mendapatkan pembebasan lahan dari Pemerintah Kota Depok karena lokasinya selalu tergenang air dan tidak lagi layak ditempati. Pembebasan lahan ini mencakup dua rumah warga, ruko, dan pabrik.
Namun, meskipun lahan sudah dibebaskan, jalanan masih tergenang dan tidak dapat digunakan. Warga berharap agar jalur transportasi dapat dikembalikan seperti sedia kala.
“Kebanyakan warga ingin dibangun jembatan atau dirapihkan dulu sebagai jalur transportasi,” kata Naserih.
Solusi yang Diterapkan Pemerintah Kota Depok
Pemerintah Kota Depok telah merencanakan beberapa solusi untuk mengatasi masalah banjir ini. Pertama, mereka akan berkoordinasi dengan PLN untuk melakukan mitigasi jangka pendek atas keberadaan tower SUTET di dekat genangan banjir.
Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah menjelaskan bahwa tower tersebut merupakan jaringan transmisi Jawa-Bali dan khawatirnya akan terganggu akibat genangan air.
Solusi kedua adalah melakukan pembenahan di TPA Cipayung, termasuk normalisasi Kali Pesanggrahan. Langkah ini dilakukan karena longsoran sampah dari TPA menyebabkan penyempitan saluran air.
Setelah itu, Pemkot Depok akan merumuskan pengadaan pembangunan jembatan dalam memulihkan kembali akses transportasi. Chandra menekankan bahwa penanganan harus dilakukan secara runut agar tidak terjadinya kerusakan berulang.
“Jika TPA belum diberesin tapi jembatannya sudah duluan dibangun, maka nanti rusak lagi,” ujar Chandra.
Harapan Warga untuk Keberlanjutan
Warga berharap agar langkah-langkah yang diambil oleh Pemkot Depok dapat memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Mereka ingin kembali memiliki akses yang mudah dan aman ke daerah Pasir Putih dan Bulak Barat.
Dengan adanya solusi yang tepat, diharapkan kehidupan warga dapat kembali stabil dan aktivitas ekonomi dapat pulih.







