JABARMEDIA – Kota Bandung, yang dikenal dengan sebutan Paris van Java, tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan pusat perbelanjaannya, tetapi juga dengan sistem transportasi angkutan kotanya (Angkot) yang legendaris dan menjadi urat nadi mobilitas harian warga. Memasuki tahun ini, angkot di Bandung terus beradaptasi dengan dinamika kota, baik dari sisi tarif, rute, maupun upaya modernisasi layanan.
Artikel ini akan mengupas tuntas informasi terbaru mengenai tarif Angkot Bandung, sistem warna trayek, serta beberapa rute dan trayek utama yang perlu Anda ketahui untuk menjelajahi Kota Kembang.
Angkot Bandung: Tarif, Warna, dan Revolusi Transportasi
Angkot di Bandung adalah salah satu sistem transportasi publik yang paling ekstensif di Indonesia. Meskipun kini mulai bersaing dengan layanan transportasi online dan kehadiran Bus Rapid Transit (BRT) serta feeder modern, angkot tetap menjadi pilihan utama bagi jutaan penduduk yang mengandalkan konektivitas antarkawasan yang kompleks dan padat.
I. Struktur Tarif Angkot Bandung Terbaru 2025
Pada tahun 2025, tarif angkot di Bandung masih dikelola dengan sistem yang cukup fleksibel, dipengaruhi oleh jarak tempuh, kebijakan resmi pemerintah kota, dan sedikit negosiasi di lapangan. Namun, seiring dengan upaya pemerintah kota untuk memodernisasi dan menertibkan transportasi publik, tarif rata-rata cenderung lebih terstruktur.
A. Tarif Angkot Konvensional
Berdasarkan data dan kebijakan terbaru di Kota Bandung, tarif angkot konvensional memiliki rentang harga yang berbeda tergantung jauh dekatnya rute.
| Kategori Jarak | Estimasi Tarif (Rupiah) | Keterangan |
| Jarak Dekat (Jalur Pendek) | Rp 2.000 – Rp 4.000 | Untuk perjalanan pendek dalam satu zona atau beberapa pemberhentian. |
| Jarak Menengah (Rata-rata) | Rp 4.000 – Rp 6.000 | Tarif standar untuk sebagian besar trayek dalam kota. |
| Jarak Jauh (Antar Terminal/Panjang) | Rp 6.000 – Rp 8.000 (atau lebih) | Untuk rute-rute panjang yang menghubungkan terminal utama atau kawasan pinggiran. |
| Tarif Khusus Pelajar | Rp 2.000 – Rp 3.000 | Diberlakukan tidak resmi, tetapi umum diberikan bagi pelajar berseragam. |
| Tarif Malam Hari | Kenaikan sekitar Rp 1.000 | Umumnya berlaku di atas pukul 20.00 WIB, meskipun bukan kebijakan resmi. |
Catatan Penting Mengenai Tarif:
- Keputusan Resmi: Tarif resmi angkot biasanya ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bandung melalui keputusan Wali Kota setelah mempertimbangkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan biaya operasional. Sebagian besar rute utama di tahun 2025 memiliki tarif rata-rata resmi di kisaran Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per penumpang umum untuk jarak standar.
- Negosiasi: Meskipun ada tarif resmi, praktik negosiasi, terutama untuk jarak yang sangat dekat atau rute yang jarang dilalui, masih dapat terjadi.
- Transparansi: Dalam semangat modernisasi, banyak angkot yang mulai memasang stiker atau papan informasi tarif resmi untuk meminimalkan kebingungan penumpang.
B. Inovasi Tarif Angkot Modern (Angkot Cerdas/Feeder)
Di tahun 2025, Bandung gencar memperkenalkan angkot dengan layanan yang lebih modern dan terintegrasi, seperti:
Feeder Metro Jabar Trans (MJT): Beberapa trayek angkot telah diubah menjadi layanan feeder modern.
- Tarif: Biasanya menggunakan sistem tarif tetap (flat) per sekali jalan, sekitar Rp 4.900 (per Oktober 2025).
- Sistem Pembayaran: Umumnya non-tunai (cashless) dan mengikuti konsep layanan publik yang lebih tertib tanpa “ngetem” (menunggu lama) dan lebih teratur jadwalnya.
Angkot Pintar (Langganan): Terdapat pilot project angkot yang menawarkan sistem berlangganan.
- Tarif: Sekitar Rp 100.000 per bulan untuk penggunaan sepuasnya pada rute tertentu, yang ditujukan untuk komuter harian dan pelajar. Sistem ini sepenuhnya non-tunai.
II. Mengenal Warna dan Kode Trayek Angkot Bandung
Sistem angkot di Bandung dikenal dengan ciri khasnya yang menggunakan kode warna sebagai penanda utama rute. Setiap warna, atau kombinasi dua warna, secara umum mengindikasikan terminal asal dan tujuan angkot.
| Kode Warna Angkot (Dominan & Strip) | Rute Utama yang Diwakili | Terminal |
| Hijau Tua – Kuning | Abdul Muis (Kebon Kelapa) – Cicaheum via Binong (01A) | Kebon Kelapa, Cicaheum, Kiaracondong |
| Hijau Tua – Merah Marun | Abdul Muis (Kebon Kelapa) – Cicaheum via Aceh (01B) | Kebon Kelapa, Cicaheum, Jln. Aceh |
| Hijau Tua – Oranye | Abdul Muis (Kebon Kelapa) – Dago (02), Cicaheum – Ciroyom | Kebon Kelapa, Dago, Cicaheum |
| Hijau Tua – Biru Muda | Abdul Muis (Kebon Kelapa) – Ledeng (03) | Kebon Kelapa, Ledeng, Setiabudi |
| Oranye – Putih Biru Tua | Abdul Muis (Kebon Kelapa) – Holis | Kebon Kelapa, Holis, Astana Anyar |
| Hijau Tua – Hitam | Cicaheum – Ledeng (05) | Cicaheum, Ledeng |
| Biru Muda – Kuning | Margahayu Raya – Ledeng (15) | Margahayu Raya, Soekarno Hatta, Kiaracondong, Ledeng |
| Biru Tua – Putih Hijau Tua | Sederhana – Cipagalo (22) | Sederhana, Buah Batu, Cipagalo |
| Abu-abu – Merah Tua | Panghegar Permai – Dipatiukur – Dago (18) | Panghegar, Dipatiukur, Dago |
Penting: Selalu perhatikan tulisan rute di bagian depan atau samping angkot karena beberapa trayek memiliki warna yang serupa, dan angkot di wilayah penyangga Kota Bandung terkadang memiliki skema warna yang kurang konsisten.
III. Rute dan Trayek Utama Angkot Bandung 2025
Angkot Bandung melayani lebih dari 30 trayek utama yang tersebar di seluruh penjuru kota dan menghubungkan kawasan sentral, terminal, stasiun, hingga area perumahan padat. Berikut adalah rincian beberapa rute angkot yang paling vital di Bandung:
1. Rute Sentral (Menghubungkan Pusat Keramaian)
- Trayek 02: Abdul Muis (Kebon Kelapa) – Dago (Warna: Hijau Tua – Oranye)
- Melalui: Terminal Kebon Kelapa, Alun-Alun, Jalan Dewi Sartika, Jln. Asia Afrika, Jln. Merdeka (BIP), Jln. Ir. H. Juanda (Dago), hingga Terminal Dago.
- Fungsi: Rute vital yang melintasi pusat kota, kawasan belanja (BIP), dan kawasan wisata/kuliner (Dago).
- Trayek 05: Cicaheum – Ledeng (Warna: Hijau Tua – Hitam)
- Melalui: Terminal Cicaheum, Jln. PHH. Mustofa (Suci), Jln. Surapati (Gasibu), Jln. Diponegoro, Jln. Wastu Kencana, Jln. Pasirkaliki, Jln. Sukajadi, Jln. Setiabudi, hingga Terminal Ledeng.
- Fungsi: Menghubungkan terminal timur (Cicaheum) dengan kawasan utara/pendidikan (ITB, UNPAS, UPI, Setiabudi).
- Trayek 15: Margahayu Raya – Ledeng (Warna: Biru Muda – Kuning)
- Melalui: Terminal Margahayu Raya, Jln. Soekarno Hatta, Jln. Kiaracondong, Jln. Jakarta, Jln. Ahmad Yani, Jln. R.E. Martadinata (Riau), Jln. Merdeka, Jln. Wastu Kencana, Jln. Cihampelas, Jln. Setiabudi, hingga Terminal Ledeng.
- Fungsi: Rute terpanjang yang menghubungkan Bandung Timur (Margahayu) dengan Bandung Utara (Ledeng), melewati banyak pusat perbelanjaan (Ciwalk, BIP, Riau).
2. Rute Penghubung Stasiun dan Terminal
- Trayek 09: Stasiun Hall – Dago (Warna: Hijau Tua – Oranye)
- Melalui: Stasiun Hall, Jln. Kebon Jati, Jln. Pasir Kaliki, Jln. Wastu Kencana, Jln. Ir. H. Juanda (Dago).
- Fungsi: Akses utama dari Stasiun Bandung (Hall) menuju pusat kota dan kawasan Dago.
- Trayek 13: Stasiun Hall – Sarijadi (Warna: Abu-abu – Hijau Tua)
- Melalui: Stasiun Hall, Jln. Pasir Kaliki, Jln. Setiabudi (bawah), Jln. Sarijadi.
- Fungsi: Menghubungkan Stasiun Bandung dengan kawasan pemukiman padat di Bandung Utara (Sarijadi).
3. Rute Strategis Lainnya
- Trayek Cicaheum – Ciwastra (Cicaheum – Ciwastra – Derwati) (Warna: Coklat Tua – Krem)
- Melalui: Terminal Cicaheum, Jln. PHH. Mustofa (Suci), Jln. Ahmad Yani, Jln. Kiara Condong, Jln. Terusan Kiara Condong, Jln. Ciwastra.
- Fungsi: Rute vital yang melayani konektivitas Bandung Timur ke Selatan.
- Trayek Cibiru – Cicadas (Warna: Hijau – Biru)
- Melalui: Terminal Cibiru, Jln. Soekarno-Hatta (sebagian), Jln. Kiara Condong, Jln. Jakarta, Jln. Ahmad Yani, hingga Cicadas.
- Fungsi: Menghubungkan kawasan Bandung Timur Jauh (Cibiru) dengan pusat keramaian di Cicadas.
IV. Proyeksi dan Tantangan Angkot Bandung di Masa Depan
Angkot Bandung di tahun 2025 berada di persimpangan antara tradisi dan modernisasi. Tantangan utamanya adalah mempertahankan relevansi di tengah meningkatnya persaingan dari transportasi online dan ambisi pemerintah kota untuk mengintegrasikan sistem transportasi publik menjadi lebih terstruktur (seperti Bus TMB, Bur’Angkot, dan feeder).
Upaya modernisasi yang terlihat dari pengenalan angkot ber-AC, angkot listrik (seperti Angkot Cerdas), dan sistem pembayaran non-tunai adalah langkah maju yang diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan, ketepatan waktu, dan pada akhirnya, menarik minat warga kembali menggunakan angkutan umum massal.
Dengan memahami sistem warna, rute, dan estimasi tarif terbaru di tahun 2025, perjalanan Anda menggunakan angkot di Bandung dapat menjadi pengalaman yang efisien dan otentik. Selalu siapkan uang tunai kecil (jika menggunakan angkot konvensional) dan jangan ragu untuk bertanya kepada sopir atau penumpang lain untuk memastikan rute dan tarif yang tepat.
(Ikabari)







