Menteri Abdul Mu’ti Ajak Bangkitkan Pendidikan Sumatera

by -17 views
Menteri Abdul Mu’ti Ajak Bangkitkan Pendidikan Sumatera

Kunjungan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ke Kabupaten Agam

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti melakukan kunjungan ke Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Jumat (5/12/2025). Dalam kunjungannya tersebut, ia menyaksikan langsung dampak bencana banjir yang menerjang salah satu sekolah di SMP Negeri 1 Tanjung Raya. Banjir tersebut telah mengganggu aktivitas belajar mengajar dan merusak infrastruktur pendidikan.

“Kami menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang mengalami musibah. Semoga para korban yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Swt., dan keluarga diberikan kesabaran serta ketabahan,” ujar Abdul Mu’ti melalui keterangan tertulis.

SMPN 1 Tanjung Raya merupakan salah satu dari 423 sekolah di Sumatera Barat yang terdampak banjir, berdasarkan data per 5 Desember 2025. Untuk membantu pemulihan pendidikan, pihak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengalokasikan dana lebih dari Rp5,7 miliar untuk bantuan operasional pendidikan bagi satuan pendidikan yang terdampak di Provinsi Sumbar.

Bantuan ini secara simbolis diserahkan oleh Menteri Mu’ti kepada 22 perwakilan sekolah dari berbagai jenjang yang hadir di SMPN 1 Tanjung Raya. Besaran bantuan operasional mencakup:

  • Rp10 juta untuk PAUD
  • Rp15 juta untuk SD
  • Rp20 juta untuk SMP
  • Rp25 juta untuk SMA dan SMK
Baca Juga:  Pertalite Naik! Ini Harga BBM Pertamina Terbaru Di Seluruh Wilayah Indonesia

Untuk memastikan ketepatan penyaluran, Kemendikdasmen bersama pemerintah daerah akan melakukan verifikasi faktual ke seluruh sekolah terdampak.

Bantuan Operasional dan Sarana Pendidikan

Menurut Mu’ti, bantuan tahap awal yang diberikan di Sumbar terdiri atas beberapa paket, antara lain:

  • 1.500 paket school kit untuk jenjang PAUD hingga SMA/SMK
  • 100 paket family kit untuk guru
  • Paket sembako
  • 25 tenda sekolah darurat

Dua tenda telah berdiri dan digunakan sebagai ruang belajar sementara, sedangkan tenda lainnya akan didirikan sesuai kondisi lokasi. “Kehadiran tenda darurat diharapkan dapat mempercepat kembalinya pembelajaran tatap muka di daerah terdampak,” tuturnya.

Selain bantuan sarana pendidikan, lanjut Mu’ti, pihak Kemendikdasmen juga menyalurkan santunan bagi guru dan murid yang meninggal dunia maupun dirawat di rumah sakit. Enam guru yang meninggal menerima santunan sebesar Rp10 juta per orang, sementara empat guru yang dirawat menerima bantuan Rp5 juta. Untuk peserta didik, santunan sebesar Rp5 juta diberikan kepada 20 murid yang meninggal dunia dan Rp2 juta kepada murid yang sedang menjalani perawatan. Total anggaran santunan dan bantuan pengobatan berjumlah Rp293 juta.

Baca Juga:  Pulau Bungin, Hidup Sesak di Pulau Terpadat

Pendukung Pembelajaran Daring

Selain itu, Kemendikdasmen juga menyediakan pinjaman 1 perangkat Starlink untuk mendukung pembelajaran daring, serta lebih dari seribu paket sembako dan 500 paket makanan ringan. “Pemberian bantuan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mempercepat pemulihan pendidikan di Sumatra Barat. Harapan kami, para murid dapat segera kembali belajar secara tatap muka meskipun dalam kondisi darurat,” ujar Menteri Mu’ti.

Terkait kekhawatiran siswa kelas XII menjelang Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Mu’ti menjelaskan, proses seleksi masih memiliki waktu cukup panjang. Ia mengatakan, untuk jalur tanpa tes, hasil TKA sudah ada dan tinggal diumumkan. Sedangkan untuk jalur tes, pelaksanaannya masih lama. “Yang terpenting sekarang adalah memastikan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dan menyelesaikan semester. Sekolah dapat menyesuaikan pola belajar, termasuk dengan sistem shift, sesuai kondisi ruang belajar yang masih dapat digunakan,” jelas Menteri Mu’ti.

Komitmen untuk Pemulihan Pendidikan

Penyaluran bantuan ini, kata Mu’ti, menunjukkan komitmen Kemendikdasmen untuk hadir secara nyata dalam pemulihan layanan pendidikan di Sumatra Barat. Melalui dukungan logistik, bantuan operasional sekolah, santunan, serta koordinasi dengan pemerintah daerah diharapkan proses pembelajaran dapat kembali berlangsung dengan aman dan layak.

Baca Juga:  5 Cara Keluar dari Kecemasan: Ubah Pikiran Jadi Tindakan Pemecah Masalah

Selain menyerahkan bantuan, Mu’ti mengajak warga sekolah untuk melanjutkan kehidupan dan bangkit guna memulihkan ekosistem pendidikan khususnya di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatera Barat. “Kita harus bangkit dan tetap semangat. Ini adalah bencana yang tentu tidak kita kehendaki, tetapi sebagai orang beriman kita harus tabah menjalani sambil terus berupaya berbuat yang terbaik ke depan,” ujar Mu’ti.

Kebijakan Pemerintah Daerah

Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal menjelaskan, pemerintah daerah sementara meliburkan kegiatan belajar mengajar untuk jenjang SD dan SMP karena hampir seluruh kecamatan terdampak banjir. Evaluasi kondisi lapangan akan dilakukan sebelum menentukan langkah lanjutan, termasuk mekanisme pembelajaran bagi siswa yang akan mengikuti tes dan ujian.

Semangat gotong royong dan kepedulian bersama menjadi fondasi utama bagi bangkitnya kembali pendidikan di Kabupaten Agam dan wilayah terdampak lainnya di Sumatera Barat.