Pertempuran sengit antara pasukan Suriah dan kelompok pemberontak dilaporkan menyebar di sejumlah tempat di ibukota Suriah, Damaskus, demikian laporan kelompok pemberontak.
Seorang saksi mata, seperti dilaporkan kantor berita Reuters, menggambarkan pertempuran itu paling sengit semenjak kelompok oposisi melakukan perlawanan terhadap Presiden Bashar al_Assad sejak 15 bulan silam.
Sebuah video yang belum bisa diklarifikasi memperlihatkan asap hitam membumbung tinggi di atas Damaskus, pada Minggu (15/07) waktu setempat.
Kelompok aktivis anti rezim Bashar al-Assad mengatakan, tentara Suriah telah menutup jalan menuju bandar udara dan berupaya mengepung pasukan pemberontak di selatan Damaskus, yaitu di al-Tadamon dan Hajar al-Aswad.
Sejumlah laporan yang belum dapat diklarifikasi menyebutkan, pertempuran sengit telah menyebar di kawasan al-Lawan, di pinggiran Damaskus.
“Ada ratusan orang pejuang di Damaskus… kita akan melihat apa yang terjadi, “kata seorang kelompok pemberontak yang mengaku telah berada di ibukota Damaskus.
“Kalau mereka dapat memukul kami di Damaon, maka pertempuran ini akan terhenti. Tetapi jika gagal, kami akan terus merangsek maju,” tandasnya.
Temuan PBB
Sementara itu, tim peninjau PBB tetap bersikukuh dan telah menkonfirmasi temuannya bahwa pasukan Suriah telah menggunakan senjata berat saat menyerang desah Tramseh, di dekat kota Hama, Kamis lalu.
Seorang peninjau PBB, yang menghabiskan sekitar empat puluh delapan jam di desa Tramseh usai serangan itu, mengungkapkan lebih dari lima puluh rumah telah dibakar, dan mendengar kesaksian adanya eksekusi terhadap warga desa setempat dan mayatnya dibawa pergi.
Pemerintah Suriah membantah tudingan PBB dan menganggap tuduhan yang dilontarkan oleh Utusan Khusus PBB dan Liga Arab, Kofi Annan, sebagai pernyataan yang tergesa-gesa.
Sumber : http://www.tribunnews.com/2012/07/16/pertempuran-sengit-pecah-di-damaskus