Menyusul tragedi terbunuhnya Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens, dan tiga staf-nya, Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim ingin mencegah kekerasan serupa. Pasalnya, peristiwa itu terjadi akibat protes masyarakat Muslim di Libya terhadap film anti-Islam berjudul “Innocence of Muslims”.
Film itu menghina Nabi Muhammad, dengan menggambarkannya sebagai seorang homoseksual, pelaku pelecehan anak-anak, penyuka banyak perempuan, dan haus darah. Film yang dibuat Sam Becile itu di-unggah ke laman Youtube dan bisa ditonton seluruh masyarakat dunia.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, menegaskan, Indonesia sudah berhasil meminta Youtube untuk memblokir film itu. “Sudah berhasil diblokir sore ini, Indonesia sudah bekerja sama dengan Youtube dan sudah dilaporkan bahwa Innocence of Muslims diblokir untuk Indonesia,” ujarnya saat ditemui di Hotel Sultan, Gatot Subroto, Kamis, 13 September 2012 malam.
Namun, Tifatul melanjutkan, pemblokiran itu bersifat sementara karena Youtube juga masing mengkaji ulang konten tersebut. “Ini kan dari luar kontennya. Mereka akan kaji lagi, nanti baru ditutup permanen untuk seluruh dunia,” katanya.
Permohonan dari Indonesia untuk memblokir film itu sesuai instruksi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. “Saya diinstruksi untuk mengantisipasi dan memblokir Youtube. Itu sudah menewaskan Dubes AS di Libya. Sekarang sudah tidak bisa diakses. Kalau masih ada yang bisa buka, lapor saja ya,” kata Tifatul. (ren)
Sumber :www.viva.co.id