JABARMEDIA.COM, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengungkapkan ada wacana pemindahan pusat pemerintahan provinsi dari Kota Bandung.
Hal itu dikatakannya sekaligus menepis isu pemindahan ibu kota Provinsi Jawa Barat ke Tegalluar.
Karena pemindahan ibu kota provinsi ke pusat pemerintahan adalah soal lain.
“Jadi Ibukota Jabar tetap Bandung, tapi pusat pemerintahan dikumpulkan di tiga wilayah potensial, yaitu Tegalluar karena pusat pertumbuhan, Walini, dan Kertajati,” Kang Emil dikutip dari situs resminya. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Minggu (16/10). /2022).
Wacana transfer ini merupakan bentuk penyatuan antara pusat pemerintahan dengan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Kawasan Tegalluar disebut-sebut sebagai kawasan paling potensial sebagai lokasi wacana pemindahan pusat pemerintahan Jawa Barat.
Kawasan yang menjadi titik akhir pemberhentian KA Jakarta-Bandung ini dinilai strategis karena merupakan simpul beberapa ruas tol dan pusat ekonomi lainnya.
“Potensi Tegalluar bagus karena simpulnya ada, mau ke Cisumdawu sana, ke Jakarta, Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya), kereta cepat juga ada. Jadi kawasan ini sangat strategis. ke Masjid Al Jabbar hanya lima menit,” jelasnya.
Kang Emil mencontohkan seperti Malaysia. Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan pusat pemerintahan adalah Putrajaya.
“Seperti Malaysia, ibu kotanya masih Kuala Lumpur, pusat pemerintahan di Putrajaya,” kata Gubernur Jawa Barat.
Namun wacana pemindahan pusat pemerintahan Jawa Barat perlu dikaji lebih dalam dan mendapat persetujuan dari berbagai pihak.
“Ini belum diputuskan, baru kemarin Presiden bertanya, saya jawab tidak yakin karena harus dibicarakan,” pungkasnya.
(kompas/Iwan)