Dalam laporan itu disebutkan sejumlah dana mencurigakan datang dari negara-negara seperti Meksiko, Iran dan Suriah.
Kepala eksekutif dan presiden HSBC Bank AS, Irene Dorner, telah menyampaikan permintaan maaf kepada komite atas pelanggaran yang dia sebut sangat disesalkan.
Dorner meminta maaf ”atas fakta bahwa HSBC tidak memenuhi pengharapan dari pengatur kami, pelanggan kami, pekerja kami dan publik”.
Dia mengatakan dia telah bekerja keras untuk mengubah budaya di bank tersebut.
Bank ini juga mengatakan mereka dalam proses untuk menutup 20.000 rekening di Kepulauan Cayman sebagai bagian dari penyelidikan.
Sebelumnya salah satu bos HSBC, David Bagley, menyatakan mundur dari jabatannya saat rapat dengan komite senat.
Lingkungan berbahaya
Senator Carl Levin mengatakan lemahnya pengawasan HSBC terhadap unit mereka di AS dan luar negeri menciptakan ”sebuah resep untuk masalah”.
Levin merupakan ketua dari Subkomite Penyelidikan Senat Permanen, yang menyelidiki aktivitas HSBC.
Levin mengatakan sebuah audit menemukan bahwa: ”Dari 2001 hingga 2007, afiliasi HSBC mengirim lebih dari 25.000 transaksi yang melibatkan Iran senilai lebih dari US$19 miliar melalui HBUS dan rekening AS lainnya. 85% transaksi dengan Iran tersebut disembunyikan.”
Eksekutif senior HSBC di London menyadari apa yang terjadi, tetapi tetap mengijinkan ”perilaku penipuan” terus berlanjut.
Seperti yang diketahui pemerintah AS mengeluarkan larangan transaksi keuangan dengan Iran dan sejumlah negara lainnya.
Komite senat menyebut tindakan bank ini dalam sejumlah kasus telah membantu terorisme.
Menurut komite senat, HSBC juga menerima lebih dari US$15 miliar dalam bentuk uang tunai dari anak perusahaan di Meksiko, Rusia dan negara lain yang berada dalam daftar resiko tinggi tetapi gagal mengawasi transaksi uang berjumlah besar diantara pertengahan tahun 2006 dan 2009.
Sumber : http://www.bbc.co.uk/indonesia