
Partai Amanat Nasional menyambut baik permintaan maaf Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Rudy Setyopurnomo, kepada kader mereka yang duduk di Komisi XI DPR, Muhammad Hatta. Rudy menyatakan Hatta tak terlibat pemerasan terhadap Merpati.
Nama Hatta sebelumnya ikut tercantum dalam laporan Menteri BUMN Dahlan Iskan kepada Badan Kehormatan DPR soal oknum anggota DPR yang berupaya memeras BUMN. Kini dengan diralatnya nama Hatta, Dahlan telah melakukan dua kali kesalahan. Sebelumnya ia juga meralat nama politisi Demokrat Andi Timo Pangerang dan politisi PAN Ichlas El Qudsi. Setelah dilaporkan ke BK, Dahlan meralat dua nama itu, mengakui adanya kesalahan informasi dan menyebutkan Andi Timo dan El Qudsi bersih.
Meski lega mendengar pengakuan Rudy bahwa Hatta tak bersalah, namun PAN merasa berang karena itu artinya Dahlan lagi-lagi melakukan kesalahan. “Tuduhan Dahlan Iskan terhadap kader kami terbukti sampah,” kata Wasekjen PAN Teguh Juwarno, Kamis 29 November 2012.
Menurutnya, sikap keras PAN yang menantang Dahlan sejak awal soal tudingan pemerasan BUMN itu, juga terbukti benar. PAN pun berpendapat, laporan yang dibuat Dahlan sangat tidak bertanggung jawab. PAN pun menunggu reaksi Dahlan atas kesalahan serius yang telah diperbuatnya.
“Ini penistaan serius. Kalau tahu diri, ya mundur saja (dari kabinet),” kata Teguh. Ia menegaskan, Dahlan telah melakukan pencemaran nama baik kepada sejumlah anggota DPR dengan menyebut nama mereka sebagai pemeras BUMN tanpa bukti kuat. PAN meminta Dahlan mempertanggungjawabkannya.
PAN juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengevaluasi kinerja Dahlan yang asal tuduh itu. Sejak awal, Fraksi PAN telah menyiapkan somasi untuk Dahlan Iskan. Mereka menuntut Dahlan meminta maaf secara terbuka kepada para anggotanya.
Tak hanya Fraksi PAN, kini Komisi XI pun akan melaporkan Dahlan dan Dirut Merpati ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik. “Sekarang laporan atas nama Komisi XI ini sedang disusun. Kami melaporkan soal pencemaran nama baik dan pencemaran lembaga,” kata anggota Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, yang juga disebut Dahlan memeras BUMN.
sumber:viva.co.id