Bukan DPR namanya kalau tidak membuat sebuah polemik. Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi menilai proyek lelang akhir tahun yang dilakukan DPR harus dibatalkan. Jika dipaksakan, potensi korupsinya sangat besar dan kualitas pengerjaan akan tidak mutu serta tidak sesuai dengan dokumen kontrak yang dibuat anggota legislatif.
“Kalau ingin perbaikan dan menggunakan anggaran, harus izin dulu kepada rakyat,” ujar Uchok kepada merdeka.com, Rabu (7/11).
Berikut anggaran tak masuk akal DPR tahun 2012 yang dirilis Fitra:
1. Proyek renovasi toilet Gedung Nusantara I DPR RI sebesar Rp 1,4 miliar.
2. Penggantian pagar batas dengan Taman Ria dengan DPR RI sebesar Rp 1 miliar.
3. Perbaikan ruang kerja anggota Gedung Nusantara I DPR RI sebesar Rp 6,2 miliar.
4. Pengadaan tenaga keamanan di sekretariat Jenderal DPR RI sebesar Rp 13,2 miliar.
5. Perbaikan waterproofing lt 3 dan 4 Gedung Nusantara 1 DPR RI sebesar Rp 729 juta.
6. Pengadaan mesin foto copy kecepatan tinggi lengkap dengan alat sortir untuk sekretariat fraksi sebesar Rp 1,6 miliar.
Sementara pelaksana pembangunan parkir motor DPR yang dianggarkan senilai Rp 3,4 miliar dengan PT BRJ. Sedangkan untuk konsultan perencanaan, DPR menetapkan PT MCM dengan nilai kontrak sebesar Rp 145 juta dan DPR juga melakukan penunjukan langsung kepada PT CMK dengan nilai kontrak sebesar Rp 47,7 juta.
Hingga saat ini parkir motor itu tidak bisa dimanfaatkan oleh publik disebabkan oleh kelalaian DPR sendiri lantaran tidak melakukan pengendalian dan pengawasan pekerjaan pembangunan tersebut. Dan untuk ini, Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) harus bertindak dengan tegas dan memberikan sanksi karena telah menganggu pelayanan DPR kepada publik.
Sumber:merdeka.com