Gubernur Jabar Ahmad Heryawan optimistis jika Tim PON Jabar bisa menjadi juara umum jika tidak dicurangi. Kecurangan yang dimaksud ialah “dicurinya” enam emas dari cabang sepatu roda (1 medali emas Prov. Sulawesi Utara) dan golf (5 emas DKI Jakarta) karena memakai pemain profesional.
Selain itu ada beberapa cabang olah raga yang tidak memenuhi target seperti dayung hanya dapat 4 medali dari target 14 medali dan tarung dradjat.
“Ini soal moralitas dan sportivitas. Untuk menyelesaikan dugaan kecurangan itu tentunya kita harus tetap melalui mekanisme. Mereka kan memakai pemain profesional. Sama saja itu kebohongan dan kecurangan,” ucap Heryawan saat meninjau posko KONI Jabar di Hotel Furaya, Jln. Sudirman, Pekanbaru, Rabu (19/9/12) malam.
Menurut Heryawan, jika kecurangan itu terbukti, maka sudah seharusnya didiskualikasi dan medali emasnya jatuh ke pemegang perak. “Harusnya batal demi hukum, demi sportivitas dan moralitas. Kecurangan kan sama saja dengan doping. Jadi mesti didiskualifikasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD Jabar Didin Supriadi menambahkan, kecurangan yang menimpa tim Jabar di beberapa cabor, harus diperjuangkan terus oleh tim advokasi Jabar. Harapannya, bisa mendapat medali tambahan.
“Lebih dari itu, semata-mata untuk memperjuangkan hak atas prestasi atlet kita. Apalagi ini menyangkut olahraga. Sudah selayaknya sportivitas, harus dapat dijunjung tinggi. Kecurangan sekecil apapun jangan dibiarkan karena akan menjadi preseden buruk di setiap event-event keolahragaan lainnya. Apalagi PON berikutnya kan Jabar menjadi tuan rumah. Artinya kita harus dapat memetik pelajaran yang positif saat ini,” katanya, seusai menoton pertandingan final voli putri Jabar versus Jatim, di Pekanbaru, Rabu.
Dalam kesempatan itu, Heryawan meminta Tim PON Jabar tidak patah arang. Masih ada kesempatan untuk mengejar DKI atau memperpendek jarak perolehan medali. “Tapi jika tetap juara dua pun, bagi kami ini luar biasa. Mengalami peningkatan dari PON sebelumnya yang hanya juara empat,” kata Heryawan.
Prestasi itu berhasil diraih setelah melakukan pemusatan pelatihan selama dua tahun. “Dua tahun saja bisa juara dua. Ini hebat. Apalagi kalau empat tahun untuk PON berikutnya di Jabar. Mungkin bisa menjadi juara umum,” ucapnya.
Heryawan menambahkan, bagi para atlet berprestasi, khususnya yang memperoleh medali emas, akan menerima kadeudeuh uang sebesar Rp 100 juta. “Juga sebuah rumah yang siap pakai. Peraih medali lainnya juga tetap mendapat bonus,” katanya.
Tentang PON XIX mendatang, Heryawan meyakinkan jika Jabar menjadi tuan rumah. Untuk itu, sejumlah langlah persiapan segera dilakukan, khususnya mengenai fasilitas. (A-128/A-88)***
sumber:pikiran-rakyat.com