Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Arif Satria baru saja mengumumkan dirinya terkonfirmasi positif pasca tes swab mandiri pada Jumat (18/9) lalu. Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor tengah menelusuri lantaran pimpinan kampus itu juga sering beraktifitas di Kota Bogor.
“Beliau kan aktifitas utamanya di rektorat IPB Dramaga, sehingga lebih tepat dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Tapi untuk giat-giat beliau di Kota Bogor, kita sedang cari informasinya,” kata Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, Sabtu (19/9).
Untuk kegiatan kampus IPB yang ada di Kota Bogor, sambung dia, dirasa belum akan ada penutupan total karena memang belum ada perkuliahan. Kondisi rektor sendiri kini dalam perawatan isolasi mandiri.
“Selain kegiatan perkuliahan, Satgas IPB lebih kompeten untuk jawab. Tapi nggak lah, kan mereka belum ada perkuliahan juga,” ujarnya.
Ia pun berharap agar Rektor IPB bisa cepat pulih dan melewati masa isolasi serta pulih seperti sedia kala.
“Berharap beliau bisa melewati saat-saar yang berat ini dengan penuh kesabaran dan pulih seperti sedia kala,” ungkap Dedie.
Sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari civitas akademika Institut Pertanian Bogor (IPB). Pimpinan tertinggi di kampus tersebut, Rektor Prof Arif Satria dikabarkan terpapar positif Covid-19, setelah mengikuti tes swab mandiri pada Jumat (18/9) lalu.
Dalam keterangan resmi yang diterima Metropolitan.id, pria berkacamata itu mengakui hasil tes swab pada Jumat (18/9) lalu itu dengan hasil dinyatakan positif Covid-19 dan akan melakukan isolasi mandiri.
“Di tengah berbagai aktivitas yang padat, atas inisiatif saya sendiri, sya melakukan test swab pada 18 September. Ternyata hasilnya dinyatakan positif,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (19/9).
Meskipun demikian, ia merasa dalam kondisi yang baik dan tidak dalam kondisi sakit. Setelah ini, ia akan melaksanakan tugas sebagai rektor melalui koordinasi secara virtual.
“Saat ini saya merasa dalam kondisi fisik yang baik untuk tetap dapat beraktifitas dan melaksanakan tanggung jawab sebagai rektor melalui koordinasi secara virtual. Saya akan melaksanakan protokol kesehatan untuk isolasi mandiri sampai dengan dinyatakan sembuh,” papar Arif.
Selain itu, pihaknya juga memutuskan untuk memperpanjang dan memperketat Masa Pembatasan Masuk Kampus selama dua minggu kedepan, terhitung sejak hari ini (19/9).
“Saya mengerti dan memahami hal ini sangat berat dan untuk itu saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Masa pembatasan masuk kampus diperpanjang dan diperketat 14 hari kedepan,” tuntasnya.
(metropolitan.id)