Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak negara donor membantu meringankan defisit anggaran yang melumpuhkan pemerintah Otonomi Nasional Palestina (Palestinian National Authority/PNA).
“PNA menderita situasi keuangan yang sulit,” kata Abbas pada Selasa (7/8) dalam satu pertemuan dengan Toni Blair, mantan perdana menteri Inggris yang sekarang menjadi utusan pembuat perdamaian internasional mengenai Timur Tengah yang dikenal dengan nama Kuartet.
Menurut satu pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi Palestina, Wafa, Abbas telah mendesak Kuartet –yang terdiri atas Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan PBB– agar turun tangan dan meredakan krisis tersebut.
Kuartet harus mendesak negara donor, termasuk negara Arab, untuk “memenuhi kewajiban keuangan mereka bagi PNA,” demikian pernyataan yang dikutip kantor berita Xinhua.
Defisit anggaran PNA tahun ini melampaui angka satu miliar dolar AS akibat kurangnya bantuan luar negeri.
Krisis tersebut bertambah parah setelah pemimpin Palestina membekukan pembicaraan perdamaian langsung dengan Israel sejak Oktober 2010 karena pembangunan permukiman Yahudi oleh penguasa Israel terus dilanjutkan.
Sumber : www.antaranews.com