![jabar hl](http://www.jabarmedia.com/wp-content/uploads/2012/11/jabar-hl1-300x158.jpg)
Pertarungan antarartis akan mewarnai Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar). Setelah Dede Yusuf dan Rike Diah Pitaloka, kemarin, Deddy Mizwar, resmi akan turun gunung ikut pilgub yang digelar 24 Februari 2013 nanti.
Aktor senior tersebut didapuk mendampingi Ahmad Heryawan sebagai calon wakil gubernur. Kepastian munculnya nama Deddy Mizwar terungkap setelah Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaq memberi konfirmasi atas nama tersebut kepada wartawan melalui pesan singkat atau SMS.
Dia menyebut dipilihnya Deddy untuk menjadi pendamping Heryawan karena masyarakat Jabar lebih cenderung menyukai pasangan antara publik figur (artis) dan tokoh politik profesional. ”Karena warga Jabar menyukai kombinasi antara profesional dengan selebritas, agar tetap fresh meski kerja serius dan tetap kerja serius meskipun santai,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta kemarin.
Dia pun berharap nama kondang sang aktor mampu mengangkat elektabilitas Ahmad Heryawan. Deddy Mizwar sendiri masih tampak malu-malu dan tidak bersedia untuk memberikan ketegasan perihal keikutsertaannya dalam Pilgub Jabar. Saat dimintai ketegasannya mengenai pencalonannya, pemeran Nagabonar ini hanya menyarankan agar seluruh masyarakat menunggu kabar tersebut hingga partai pengusung, yakni PKS, melakukan deklarasi. ”Kita lihat besok ya.Saya nonpartisan,” kata Deddy Mizwar di Jakarta kemarin.
Direktur Eksekutif Komunikasi Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudin Muhtadi menilai pengusungan para figur artis dalam Pemilukada Jabar adalah strategi tepat untuk meraih kemenangan. Sebab, tipikal atau karakteristik pemilih di Jabar sangat menerima artis, bahkan gandrung terhadap para figur publik itu. ”Saya bisa mengerti bahwa strategi mengusung artis ini sangat tepat. Pemilih atau masyarakat Jabar punya akseptabilitas atau tingkat penerimaan sangat tinggi terhadap artis dibandingkan tokoh masyarakat atau yang lainnya,” ujar dia di Jakarta kemarin.
Menurut Burhanudin, kepercayaan publik Jabar terhadap figur artis sudah ditunjukkan banyak fakta.Misalnya dalam pemilu legislatif, banyak caleg artis yang berhasil lolos ke Senayan melalui dapil-dapil di Jabar. Misalnya Primus Yustisio, Qomar, termasuk Rieke Diah Pitaloka.”Fakta juga bahwa kemenangan Achmad Heryawan pada Pemilukada Jabar sebelumnya adalah efek Dede Yusuf sebagai wakilnya. Sekarang Dede Yusuf maju sendiri dan dijawab PDIP dengan mengusung Rieke Diah Pitaloka. Ini sangat tepat dan seru untuk ditawarkan kepada publik Jabar,”ungkapnya.
Burhanudin kemudian menuturkan, Pilgub Jabar akan menjadi pertaruhan bagi kekuatan politik menuju 2014. Sebab biasanya partai yang menang di Jabar akan menang pula dalam pemilu. Misalnya pada 1999 PDIP menang di Jabar dan menang pula secara nasional. Lantas pada 2004 Golkar menang di Jabar dan menang pula secara nasional. Demikian juga Partai Demokrat yang menang di Jabar pada 2009,secara nasional adalah pemenang pemilu.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani),Yamardi memprediksi pertarungan perebutan kursi orang nomor satu dan dua di Jabar bakal berlangsung seru. ”Pertarungan pasti akan sengit,”ujar Yamardi saat dihubungi melalui telepon selulernya, kemarin. Mereka menilai hampir semua pasangan hampir memiliki kekuatan yang sama untuk menarik suara masyarakat Jabar. ”Mereka sama-sama memiliki kekuatan yang hampir merata, Rieke dan Dede akan keteteran,”ucapnya.
Yamardi mengakui, dia tak tahu alasan pasti mengapa Deddy Mizwar akhirnya mau dipasangkan dengan Ahmad Heryawan. Karena sebelumnya, aktor yang sukses berperan dalam film Nagabonar itu dengan tegas menolak berkiprah di dunia politik. ”Luar biasa, jangan-jangan ini spekulasi politiknya. Saya tidak tahu jelas manuver politik macam apa yang dilakukan Aher dan Dedy Mizwar,”katanya.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengakui karakteristik pemilih Jabar memang lebih terbuka kepada artis dan pilihan politik mereka sangat mudah berubah-ubah. Karena itu, sangat tepat jika partai-partai mengusung artis kondang ditambah pengalaman dan sepak terjang figur tersebut yang cukup menonjol. ”Jumlah pemilih di Jabar sangat besar dan cakupan wilayahnya luas sehingga mengusung artis yang sudah dikenal akan lebih menguntungkan dibandingkan mengusung tokoh birokrat,politisi,maupun sosok militer yang masih butuh kerja keras untuk memperkenalkannya,” terang Qodari.
Meski artis sangat memengaruhi perilaku pemilih di Jabar, dia mengingatkan bahwa kapabilitas dan integritas figur tetap menjadi penentu kemenangan. Sebab pemilih Jabar sangat dinamis dan mudah berpindah-pindah pilihan. Isu sensitif tentang kapabilitas maupun integritas figur bisa secara cepat mengubah peta politik di sana.
Yance Rangkul Mantan Bupati Tasikmalaya
Hingga kemarin, tercatat sudah ada lima pasangan yang resmi mendaftar bersaing dalam Pilgub Jabar.Mereka adalah pasangan Dikdik Mulyana Arief Mansur-Cecep Nana Suryana Toyib (independen), Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (PDIP), Dede Yusuf- Lex Laksamana (Demokrat, Gerindra,PAN, PKB), dan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar (PKS,PPP,Hanura).
Terakhir, tadi malam tim Irianto MS Syafiuddin alias Yance memastikan merangkul Tatang Farhanul Hakim, mantan Bupati Tasikmalaya dari Partai Amanat Nasional. Menurut Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Pulihono, pihaknya memilih Tatang karena melalui kajian akademik diketahui 80% rakyat Jabar tidak membutuhkan cagub/cawagub dari kalangan artis.
”Karena rakyat memandang bahwa pemimpin itu harus benerbener pemimpin yang tidak didasari manajemen keartisan. Maka Yance-Tatang itu kombinasi sempurna,”katanya. Menurut Puli, pasangan ini akan mendaftarkan diri ke Sekretariat KPU Provinsi Jabar pada 10 November 2012 pukul 22.00 WIB atau pukul 10 malam. Namun,sebelumnya,Partai Golkar akan memperkenalkan pasangan ini di Kantor DPD Partai Golkar Jabar di Jalan Maskumambang Kota Bandung.
Sementara itu, kemarin Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) resmi mendeklarasikan pasangan Rieke Diah Pitaloka- Teten Masduki di Bandung. Partai berlambang kepala banteng moncong putih ini menjagokan pasangannya di Pilgub Jabar 2013 dengan julukan ”Paten”. ”Paten” itu kependekan dari Pitaloka-Teten, hasil diskusi dengan teman-teman seniman sampai subuh tadi,”ucap Teten Masduki di sela agenda deklarasi dalam Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDIP di Bandung Convention Center (BCC), Jalan Soekarno- Hatta Bandung, kemarin.
Rencananya,tanggal 10 November ini, tepatnya pukul 10.10 WIB, keduanya akan mendaftarkan diri sebagai pasangan cagub-cawagub ke KPU Jabar yang rencananya akan diikuti oleh ribuan kader PDIP serta kalangan masyarakat. Usai mendaftar, keduanya akan menuju Gedung Indonesia Menggugat (GIM) di Jalan Perintis kemerdekaan Bandung sekitar pukul 14.00 WIB, dengan agenda deklarasi koalisi dengan rakyat.
Dalam orasi politiknya,Rieke Diah Pitaloka dengan tegas mengatakan, jika terpilih sebagai gubernur, dirinya tidak akan menjadikan Teten Masduki sebagai bemper seperti yang sering terdengar dilakukan oleh kepala daerah-kepala daerah lain.”Saya tidak akan menjadikan wakil itu hanya sebagai bemper. Saya tidak akan membuat kebodohan baru,sebulan kawin terus cerai,” tegas Rieke. atep abdillah kurniawan /agung bakti sarasa / gita pratiwi/ muhammad sahlan/ okezone/ant
Sumber:seputar-indonesia.com