
Petinju Indonesia Chris John (kiri) bertanding melawan petinju Thailand Chonlatarn Piriyapinyo dalam memperebutkan juara kelas Bulu Super WBA di Marina Bay Sands, Singapura, Jumat (9/11) tadi malam. The Dragon menang angka mutlak 117-111, 119-109, dan 119-109.
SINGAPURA – Dua petinju Indonesia Chris John dan Daud Yordan berhasil mempertahankan gelarnya.Dalam duel yang ditayangkan langsung RCTI ini, Chris mengamankan titelnya sebagai juara dunia kelas bulu WBA setelah mengalahkan penantangnya asal Thailand Chonlatarn Piriyapinyo di Marina Bay Sands tadi malam. The Dragon menang angka mutlak 117-111,119-109, 119-109. ”Lawan saya sangat tangguh.
Saya berusaha keras memukul dia di wajah dan badannya.” ”Namun dia sangat kuat dan tetap memberi perlawanan luar biasa sampai ronde terakhir,” ungkap Chris selepas duel. Dengan hasil ini, Chris menorehkan 48 kemenangan dengan 22 di antaranya menang knock-out (KO). ”Terima kasih untuk seluruh rakyat Indonesia yang mendukung saya sehingga saya bisa tetap mempertahankan gelar ini. Kemenangan ini untuk kalian semua,”imbuh Chris.
Kibaran bendera Merah Putih yang dibawa beberapa penonton dan standing ovation menyambut kehadiran Chris ke arena. Lantunan lagu Indonesia Raya semakin menghangatkan suasana. Sejak bel dibunyikan, kedua petinju tampak berhatihati. Meski mampu mendominasi pertarungan, Chris harus kerja keras meladeni perlawanan Piriyapinyo. Sampaisampai, darah segar mengalir dari hidung Chris di akhir ronde kelima.Namun, kondisi serupa juga dialami Piriyapinyo.
Di ronde-ronde berikutnya, kedua petinju saling jual beli pukulan. Sampai-sampai pelindung gigi Piriyapinyo terempas ke kanvas.Namun, kedua petinju mampu bertahan sampai akhir duel. Di usianya yang sudah 33 tahun, Chris sudah mempertimbangkan kapan dia menggantung sarung tinjunya. ”Ya mungkin saya hanya akan bertarung tiga sampai empat pertarungan lagi,” tutur The Dragon.Pada laga sebelumnya, petinju Indonesia lainnya, Daud Yordan,juga sukses menjaga gelarnya sebagai juara dunia IBO setelah menang angka mutlak 117-111,119-110, dan 118-110 atas Choijiljavyn Tseveenpurev.
Sesumbar Daud menganvaskan sang penantang asal Mongolia tersebut gagal terlaksana. Meski terus tertekan, Choi, sapaan Choijiljavyn Tseveenpurev, tetap mampu bertahan sampai ronde terakhir. ”Saya gagal menjatuhkan Choi, tapi itu tidak masalah. Saya sudah berusaha maksimal, tetapi dia cukup kuat.Berikutnya, saya akan berusaha lebih keras lagi,”ungkap Daud. Sebenarnya, ambisi Daud menjatuhkan sang lawan sudah terlihat sejak ronde pertama.
Dia langsung berusaha agresif menekan Choi.Namun ketatnya pertahanan Choi membuat Daud kesulitan. Bahkan, di ronde berikutnya, Choi berbalik menyerang. Beberapa pukulannya sempat masuk ke wajah Daud.Namun, Daud langsung bisa segera kembali menguasai keadaan. Teriakan penonton yang memanggil- manggil namanya membuat semangat Daud makin berkobar. Memasuki ronde kelima, stamina Choi terlihat terkuras. Kondisi ini dimanfaatkan Daud untuk semakin menekan Choi.
Skenario ini berhasil membuat sang lawan terus-terusan tersudut.Beberapa upper cut Daud mendarat mulus di wajah Choi. Namun, Choi masih tertolong bunyi bel.Choi pantang menyerah. Dia terus memberi perlawanan sampai ronde terakhir. Duel ini juga dihadiri Menpora Andi Mallarangeng yang langsung singgah di Singapura sepulang dari bidding tuan rumah Asian Games 2019 di Makau.
Setidaknya, kemenangan Chris dan Daud jadi obat pelipur lara kekalahan Indonesia dalam menyodorkan Surabaya sebagai tuan rumah Asian Games 2019 setelah dikalahkan Hanoi (Vietnam) dalam pemilihan yang dilakukan Kamis (8/11). Sementara itu, sang promotor duel, Raja Sapta Oktohari, mengaku puas dengan kemenangan Chris dan Daud. Dia melihat aksi jual-beli pukulan dalam duel kali ini membuat pertarungan ini menjadi sangat menghibur. ”Berikutnya kami siap memfasilitasi jika ada penantang lain yang ingin menghadapi Chris dan Daud,”tuturnya.
Sumber:seputar-indonesia.com