AS Terbangkan Pesawat Nuklir – Respons Pemutusan Hotline Militer Korut-Korsel

by -479 views

b2Provokasi perang yang terus dilancarkan Korea Utara (Korut) membuat musuh-musuhnya semakin siaga. Kemarin Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu utama Korea Selatan (Korsel) langsung pasang badan.

Pesawat tempur pembom siluman B-2 yang memiliki kemampuan nuklir milik AS kembali diterbangkan di atas pangkalan udara AS di Pyeongtaek, sebelah selatan Seoul. Penerbangan dua unit pesawat siluman B-2 di tengah latihan militer gabungan Korea Selatan-AS ini semakin mengobarkan ketegangan dengan Korut. ”Pesawat tempur B-2 adalah elemen penting terkait kemampuan pencegahaan yang kuat dari Amerika,” ungkap pernyataan militer AS.

Peluncuran pesawat siluman ini dimaksudkan untuk mengirimkan pesan yang kuat ke Pyongyang terkait komitmen AS untuk membela Korsel melawan agresi apa pun, seiring dengan meningkatnya ketegangan militer di Semenanjung Korea. Melalui pernyataannya, militer AS mengatakan, dua pesawat tempur B-2 di pangkalan Angkatan Udara Whiteman, Missouri, telah terbang sejauh 20.800 kilometer pulang-pergi.

Pesawat ini melakukan manuver provokatif dengan menjatuhkan perlengkapan perang tiruan di kisaran wilayah target di Korsel. ”Ini mendemostrasikan kemampuan AS untuk melakukan serangan jarak jauh, serangan yang cepat dan sesuai tujuan,” terang pernyataan militer AS, dikutip AFP. Pesawat pembom ini sebelumnya juga pernah diterbangkan dalam latihan militer gabungan antara Korsel-AS hingga membuat Korut marah.

Korut pun langsung meresponsnya dengan mengancam Perang Korea II dan meluncurkan serangan nuklir ke Korsel dan daratan AS. Langkah ini dilakukan tidak lama setelah Korut memutuskan hubungan telepon militer dengan Korsel. Tak hanya itu, Korut juga telah menempatkan unit roket yang siap menyerang pangkalan AS di wilayah Pasifik.

Sementara, dilansir BBC, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel berjanji akan memberikan dukungan penuh untuk Korsel setelah Korut resmi memutus hubungan telepon militer dengan Seoul. Juru Bicara Pentagon George Little mengatakan, selama berkomunikasi melalui telepon dengan rekan kerja Kim Kwan-Jin, Hagel menegaskan kembali kekuatan aliansi dan akan terus melanjutkan dukungan untuk mempertahankan stabilitas di Semenanjung Korea.

Little juga membahas komitmen kuat AS terhadap Republik Korea, terutama saat ketegangan terus meningkat di Semenanjung Korea. Sebelumnya Little telah mengkritisi keputusan Korut yang memutus hubungan telepon militer yang dianggapnya sebagai langkah provokasi dan menghancurkan. ”Sangat penting bagi rezim untuk fokus pada apa yang kami pikir adalah langkah yang benar.

Provokasi mereka dan retorika perang sama sekali tidak menolong situasi,” tambahnya. Sementara, Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Patrick Ventrell mengatakan, Washington telah mempertahankan komunikasi yang erat dengan sekutunya di wilayah yang memanas.

Dia menjelaskan, saluran komunikasi antara Korut dan AS, meskipun keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik, tetap dibuka. ”Kami tetap siap untuk terlibat secara konstruktif dengan Korut, namun Korut harus memenuhi komitmennya, mematuhi kewajiban internasional, berdamai dengan tetangga dan menahan diri dari tindakan provokatif ini,” terang Ventrell. susi susanti

Sumber : koran-sindo.com

About Author: Tubagus Iwan Sudrajat

Gravatar Image
Tubagus Iwan Sudrajat ialah seorang penulis artikel di Bandung, Jawa Barat. Dia juga penulis artikel di beberapa blog dan media online.