Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, pengawasan ini terkait penangkapanterdugaterorisMKdi Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung,pekan lalu. Terduga yang juga lulusan Unikom tersebut merupakan programmer dan ahli IT. Polisi mencurigai MK sebagai hacker sekaligus penyandang dana terorisme. “Kami awasi kegiatan hacking maupun kejahatan online (cyber crime).Petugas siap berpatroli di dunia maya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Martinus, kemarin.
Kelompok teroris Solo diyakini tidak hanya digerakkan tiga orang,dua di antaranya tewas ditembak dalam operasi penyergapan.
Kelompok ini juga memiliki instruktur untuk latihan militer yang terencana dan rapi. Kini polisi mengincar instruktur para teroris tersebut. Kepala Biro Penerangan Masyarakat( Karopenmas) PolriBrigjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan, beberapa bulan sebelummelakukanaksiterordiSolo, kelompok ini menggelar latihan militer di Gunung Merbabu,Boyolali, Jawa Tengah,antara Juni dan Juli.”Instrukturnya kita telusuri. Kita masih kembangkan,” ujar Boy di Mabes Polri,Jakarta, kemarin.
Mereka juga berencana merampok toko emas di Pasar Klewer, Solo.Namun,rencana itu gagal karena ketatnya penjagaan. Antisipasi sudah dilakukan polisi dan pemerintah setempat dengan tidak memberikan ruang bagi kelompok teroris untuk merampok. Perampokan bertujuan mencari dana terorisme. Juru Bicara Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Son Hadi membantah ada keterkaitan antara teroris Solo dan JAT.Menurut Hadi, belum ada fakta yang bisa terungkap tentang keterkaitan itu.
”Polisi dan BNPT hanya menuding untuk menutup kelemahannya tidak bisa membuktikan pelaku utamanya,” papar Hadi. gugum rachmat gumilar/ mohamad taufik/ krisiandi sacawisastra