Inflasi Jawa Barat (Jabar) tahun ini diprediksi akan melampaui angka 5 persen. Pasalnya, pada periode Januari-Agustus ini inflasi Jabar sudah mencapai 3,53 persen. Selama periode ini sudah terjadi enam inflasi, yang tiga diantaranya bahkan lebih tinggi dari inflasi nasional.
“Saat ini total inflasi Jabar sudah sangat tinggi. Kami khawatir inflasi tahun ini di atas 5 persen,” ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, Anggoro Dwitjahyono, kepada wartawan di kantornya, Jalan P.H.H. Mustopha, Bandung, Senin (3/9/12).
Pada Januari Jabar mengalami inflasi sebesar 0,79 persen, sedangkan inflasi nasional 0,76 persen. Juli Jabar kembali mengalami inflasi di atas nasional, yaitu sebesar 0,94 persen. Inflasi nasional saat itu adalah 0,76 persen. Agustus ini inflasi Jabar kembali di atas nasional.
“Agustus ini Jabar mengalami inflasi 1,03 persen, sedangkan nasional 0,95 persen. Bagi Jabar, ini adalah inflasi tertinggi sepanjang tahun ini,” ujarnya.
Selain bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran yang diwarnai dengan lonjakan berbagai harga kebutuhan pokok, menurut dia, tingginya inflasi Agustus juga terkait tahun ajaran baru. Itulah, menurut dia, mengapa inflasi tertinggi pada Agustus terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga yang mencapai sebesar 2,95 persen, disusul kelompok bahan makanan 1,58 persen.
“Agustus ini tujuh kelompok pengeluaran rumah tangga semuanya mengalami inflasi. Selama delapan bulan pada 2012 ini andil inflasi terbesar berasal dari kelompok bahan makanan sebesar 0,42 persen, disusul kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga ,” tuturnya.
“Tahun ini banyak terjadi gejolak harga. Diantaranya pasokan kedelai yang tersendat, kemudian pasokan daging ayam, daging sapi, dan telur ayam yang sempat terganggu dan menyebabkan harganya melambung,” tambah Anggoro.
Agar inflasi tahun ini bisa terjaga, ia mengaku berharap, pemerintah bisa meningkatkan pengawasan supply dan demand berbagai kebutuhan pokok. Dengan demikian, diharapkan target inflasi Bank Indonesia (BI), sebesar 4,5 persen plus minus 1 persen bisa terjaga. (A-150/A-88)***
Sumber : www.pikiran-rakyat.com