Persikabo (singkatan dari: Persatuan sepak bola Indonesia Kabupaten Bogor) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Kabupaten Bogor. Tim dengan julukan Laskar Pajajaran ini milik Pemerintah Kabupaten Bogor, merupakan salah satu kontestan Divisi Utama Liga Indonesia musim 2011/12.
Persikabo didirikan pada tanggal 23 Desember 1973 lalu, klub sepakbola Kabupaten Bogor atau yang dikenal dengan julukan Laskar Pajajaran ini, resmi didirikan oleh beberapa Muspida dan praktisi sepakbola yang ada di Kabupaten Bogor seperti, Caca Samita yang waktu itu menjabat sebagai Bupati Bogor, Letkol Djuari (Ketua DPRD Kabupaten Bogor) Didi Suwardi (Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor ) Abdullah Alwahdi (anggota DPRD Kabupaten Bogor), dan Armen Syafii (Sekretaris Umum KONI).
Setelah resmi berdiri dan terdaftar di PSSI, pendiri Persikabo, menunjuk atau memilih Abdulah Alwahdi sebagai Ketua Umum Persikabo yang pertama. Armen Syafii (alm) ditetapkan sebagai Sekum yang pertama. Sedangkan legenda sepakbola Kabupaten Bogor yakni Roni Toisuta (alm) menjadi kapten tim pertama Persikabo Kabupaten Bogor dalam kancah resmi sepakbola nasional. Sementara itu, Budi Riyadi merupakan wasit pertama milik Persikabo yang statusnya diakui sebagai wasit nasional.
Meski sudah cukup lama berdiri, tim ini baru mulai dikenal saat sepakbola Indonesia memasuki era liga profesional. Tepatnya pada musim 1994/95. Maklum saja karena pada musim pertama digulirkannya kompetisi berlabel Liga Indonesia, Persikabo tampil sebagai juara divisi II dan promosi ke divisi I.
Tidak cukup sampai disitu, prestasi tim ini terus melejit. Hanya dua musim berada di kasta kedua kompetisi sepakbola nasional, tim berjuluk Laskar Padjadjaran sukses menembus pentas tertinggi sepakbola nasional kala itu, divisi utama.Sayang karena hanya dua musim berada di divisi utama, tim ini kembali degradasi ke divisi I.
Menariknya, hanya satu musim turun kasta, tim ini pun kembali ke divisi utama. Tepatnya pada musim kompetisi 1999/00. Tapi lagi-lagi tim yang berada di pinggir Jakarta ini tidak kuat bertahan di pentas divisi utama, dan hanya tampil satu musim sebelum kembali degradasi ke divisi I.
Bahkan kala itu, anti klimaks dari prestasi tim ini. Sebab, setelah itu prestasi tim ini terus melorot hingga kembali ke divisi II. Barulah pada musim 2004 mereka kembali naik ke divisi I dan dua musim berikutnya ke divisi utama. Tapi pada perebutan tiket ke Superliga, tim ini gagal karena hanya menempati peringkat ke-11 wilayah Barat.
PRESTASI
Tahun | Posisi |
---|---|
1994/95: | Juara divisi II (promosi ke divisi I) |
1995/96: | Peringkat ketiga grup B divisi I |
1996/97: | Peringkat kedua grup B divisi I (promosi ke divisi utama) |
1997/88: | Peringkat ke-7 wilayah Barat divisi utama |
1998/99: | Perigkat ke-6 wilayah II divisi utama (degradasi ke divisi I) |
1999/00: | Peringkat ke-2 wilayah Barat divisi I (promosi ke divisi utama) |
2001: | Peringkat ke-14 divisi utama wilayah Barat (degradasi ke divisi I |
2002: | Peringkat ke-6 grup II divisi I (degradasi ke divisi II) |
2003: | Babak qualifikasi divisi II |
2004: | Delapan besar divisi II (promosi ke divisi I) |
2005: | Peringkat ke-6 wilayah I |
2006: | Babak delapan besar divisi I (promosi ke divisi utama) |
2007: | Peringkat ke-11 wilayah Barat |
2008/2009: | Delapan Besar Divisi Utama |
2009/2010: | Peringkat tiga Grup 1 Divisi Utama |
2010/2011: | Peringkat delapan Grup 1 Divisi Utama |
gambar: bola.net, artikel: wikipedia.org