Ratusan Pasar Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, kemarin dini hari terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kerugian ditaksir lebih dari Rp20 miliar.Sebagian besar kios pedagang di pasar itu hangus dilalap jago merah. Kepala Unit Pasar Cijerah Ayi Sutarli menyebutkan kios yang terbakar sekitar400unit.”
Disinipasarnya terbagi dua, ada pasar inpres yang menggunakan bangunan permanen dan pasar swadaya yang kios-kiosnya semipermanen.” ”Sebanyak 260 kios dari 383 kios permanen terbakar. Sedangkan pasar swadaya yang jumlah kiosnya sekitar 165 unit juga terbakar,”ujarnya. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian diperkirakan mencapai miliaran. Menurut dia,setiap kios di Pasar Cijerah rata-rata bernilai Rp50 juta.
”Satu jongko sebesar Rp50 juta dikalikan ratusan kios yang terbakar. Itu baru bangunan belum lagi barang-barang dagangan yang juga terbakar. Kerugian kemungkinan bisa lebih besar,”kata Ayi. Erna Kurniasih, 49, saksi di lokasi menuturkan kebakaran berasal dari kantor pengurus pasar.Saluran listrik di bangunan tersebut mengalami korsleting dan menimbulkan percikan api.”Pukul 02.30 WIB saya baru buka lapak, jadi kondisi pasar belum ramai.
Tiba tiba pusat aliran listrik di kantor pengurus pasar mengalami korsleting lalu terbakar. Api langsung membesar hingga membakar kabel listrik,”kata pedagang sayur di Pasar Cijerah. Melihat api makin membesar, para pedagang menyelamatkan barang dagangannya. Menurutnya, korsleting listrik di lokasi itu bukan yang pertama kali. Pada kejadian sebelumnya tidak sampai menyebabkan musibah kebakaran.
Untuk memadamkan api, Dinas Kebakaran Kota Bandung mengerahkan 10 unit mobil pemadam kebakaran. Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung juga membantu dengan tiga unit mobil. Di sekitar Pasar Cijerah disiagakan dua kendaraan identifikasi Polrestabes Bandung dan beberapa mobil patroli Polsek Bandung Kulon. Puluhan polisi dikerahkan untuk mengendalikan situasi. Selama kebakaran, ruas Jalan Cijerah dan beberapa jalur di sekitar pasar ditutup.Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 08.00 WIB.
Hingga kemarin sore, pedagang masih membereskan puing-puing bangunan yang terbakar. Selain Pasar Cijerah, dua kebakaran lain terjadi hampir bersamaan. Rumah Asuhan Yayasan Harapan Dhuafa di Jalan Lemah Hegar Timur, Kecamatan Kiaracondong; dan sebuah rumah di Jalan Rumah Sakit, Kecamatan Cinambo, terbakar.Di Kiaracondong,api menghabiskan semua fasilitas belajar-mengajar anak asuhan yayasan.
Insiden ini diduga akibat korsleting listrik. Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi mengaku prihatin dengan musibah yang menimpa korban kebakaran Pasar Cijerah.”Kami akan berkoordinasi untuk mencari tempat penampungan sementara agar mereka bisa berjualan sementara sampai tempat mereka pulih kembali,”ujarnya. Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Rinal Siswadi mengaku langsung menggelar rapat bersama muspika dan 30 perwakilan pedagang.
Jumlah korban ada 377 pedagang terdiri dari 178 pasar di bawah PD Pasar Bermartabat dan pasar swadaya sebanyak 195 pedagang.” Hasil inventarisasi di lapangan akhirnya mau ditempatkan sementara. Mereka dipindahkan ke area parkir Pasar Cijerah, sebagian di TPPS Jalan Tengah Cijerah yang satu arah diblokade, Jalan Cijerah Raya, dan samping pos polisi Cijerah,”jelasnya. Total keseluruhan luas lahan Pasar Cijerah mencapai 2.060 m2. Di dalamnya terdapat ruang dagang 383 unit terdiri dari 171 unit kios dan 212 jongko.
Balita Tewas Terpanggang
Pada peristiwa lain, Rika Apriliani, 5, tewas terpanggang dalam musibah terbakarnya 27 rumah warga Kampung/Desa Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Selasa (7/8) malam.Korban Rika yang merupakan anak bungsu dari pasangan Taufik, 38; dan Mamah, 35, ditemukan tewas mengenaskan setelah enam unit mobil pemadam kebakaran Kabupaten Bandung berhasil memadamkan api.
Saat kebakaran, bocah malang yang baru masuk TK itu tengah tertidur lelap di kamar rumah neneknya. Jenazah Rika dikuburkan keesokan harinya di tempat pemakaman umum Maruyung. Tak hanya keluarga korban yang mengikuti prosesi pemakaman, Bupati Bandung Dadang M NaserdanKetuaDPRDKabupaten Bandung Toto Suharto melayat hingga jenazah dimakamkan. Ayah kandung korban, Taufik mengatakan,sebelum kebakaran anak bungsunya minta diantarberkunjungke rumahneneknya, Ade, 80.
”Karena keukeuh ingin main ke rumah neneknya, setelah maghrib saya dan istri antarkan dia ke rumah neneknya,” ujarnya. Korban kebakaran lainnya sekitar 30 kepala keluarga atau 110 jiwa dievakuasi di dua ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI) An-Nur Pacet. gugum rachmat gumilar / yugi prasetyo/ iwa ahmad sugriwa
Sumber : www.seputar-indonesia.com