Sebanyak 99 tokoh masyarakat dari berbagai elemen di Jawa Barat menandatangani komitmen perdamaian, kemarin.Hal tersebut juga dilakukan dengan tujuan untuk melawan aksi kekerasan dan terorisme.
Penandatanganan komitmen perdamaian yang dibubuhkan di atas kain putih itu, dilakukan di sela memperingati Gong Perdamaian Wiwitan Kota Galuh Purba di Situs Budaya Karangkamulyan, Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Mereka yang berkomitmen menandatangani perdamaian, terdiri dari berbagai elemen terdiri tokoh ulama, budaya, masyarakat, adat, sejarahwan, juru kunci, para kepala daerah di wilayah Priangan Timur dan kalangan jurnalis.
Peringatan Gong Perdamaian untuk tahun ketiga itu, dilakukan tepat pukul 09.09 WIB.Gong pertama kali,dipukul Wakapolri,Komisaris Jenderal Polisi Nanan Soekarna diikuti delapan tokoh lain berjumlah sembilan orang. Gong perdamaian yang didirikan pada tanggal 9, bulan 9, tahun 2009 itu didirikan atas prakarsa sejumlah tokoh di Priangan Timur sebagai bentuk perwujudan perdamaian.
Wakapolri Komjend Pol Nanan Sukarna mengatakan, keinginan masyarakat mendirikan gong perdamaian di Jawa Barat harus menjadi komitmen bersama, tidak boleh hanya bersifat formalitas. Untuk itu, semua yang hadir diminta membubuhkan tandatangan tidak hanya saya sendiri. “Ini merupakan bagian meminimalisasi aksi terorisme,” ujar Nanan.
Menurut dia, apabila seluruh elemen berkomitmen menciptakan suasana damai, maka semua akan terlibat. Dengan begitu, berbagai tindak pidana termasuk terorisme dapat dihilangkan. Wilayah priangan bukan tempat atau sarang teroris,karena ada kesan seperti itu setelah muncul sejumlah nama tersangka dari wilayah priangan.
“Namun,bukan berarti ancaman di Jabar sudah hilang. Kewaspadaan terus dilakukan, Semua level di kepolisian diminta untuk merangkul masyarakat dalam meningkatkan keamanan,” tegas Nanan. Pendiri gong perdamaian yang juga mantan Kapolwil Priangan Brigjen Pol Anton Charliyan menyebutkan, dipilih situs budaya Karangkamulyan sebagai tempat untuk mendirikan gong perdamaian karena melihat sejarah dulu Karangkamulyan merupakan kota pertama yang mengedepankan perdamaian. “Para raja terdahulu khususnya di Tatar Galuh Ciamis, sangat mencintai perdamaian. Kerajaan galuh, yang pertama kali melarang peperangan, dan menjadi tempat perdamian beberap negara waktu itu,”terang Anton. ujang marmuksinudi.
Sumber : www.seputar-indonesia.com