Miris! 4 Siswi Jadi Korban Pelecehan Guru SMP di Depok

by -3 views
Miris! 4 Siswi Jadi Korban Pelecehan Guru SMP di Depok

JABARMEDIA .COM – Sebanyak empat siswi yang berasal dari kelas 7 dan 8 menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang oknum guru SMP di Depok, Jawa Barat.

Kasus ini pertama kali viral melalui unggahan akun Instagram @sarahprasiskaa pada Rabu (21/5/2025).

Korban pertama adalah V, seorang siswi kelas 7. Ia mengaku sering dilecehkan secara verbal oleh oknum guru SMP tersebut.

Karena itu, pada Maret 2025, V memberanikan diri untuk merekam percakapan antara sang guru dengan dirinya yang mengarah ke hal berbau seksual.

Korban kedua kasus pelecehan seksual oleh oknum guru SMP di Depok adalah A, siswi kelas 8. Dia mengaku dilecehkan oleh pelaku saat sedang membagikan obat penambah darah kepada siswa kelas 7 pada tahun 2024 silam.

Di salah satu kelas tempat mengajar, pelaku melakukan pelecehan sebanyak 2-3 kali. Mengaku terkejut dan bingung, korban hanya mundur dan meninggalkan ruangan tersebut.

Korban selanjutnya adalah S, siswi kelas 8 yang tidak sengaja berpapasan dengan pelaku saat jam kosong. Ketika menghampiri pelaku untuk bersalaman, korban justru diminta untuk duduk.

Baca Juga:  Penghapusan Uang Perataan Holcim Ditolak 2 Desa

Pelaku menyuruh korban S untuk duduk karena dianggap tidak sopan jika berbicara dengan guru. Korban S akhirnya duduk bersama pelaku,” tulis pemilik akun @sarahprasiskaa, Kamis (22/5/2025).

Selama berbincang, respons pelaku sesekali melakukan pelecehan terhadap korban S. Tak hanya sekali, S kerap mendapatkan perlakukan tidak senonoh dari pelaku, yakni dengan dirangkul saat bersalaman.

Korban keempat merupakan siswi kelas 7 berinisial F. Saat pelecehan terjadi, korban bersama temannya sedang berbincang dengan pelaku.

Saat sedang membenarkan dasinya, pelaku tiba-tiba menyentuh dasi korban dengan dalih membantu merapikan. Namun, korban merasa pelaku menyentuh bagian lain anggota tubuhnya.

Karena kaget, korban hanya terdiam. Setelah itu, pelaku pergi karena harus mengajar.

Korban V dan orang tuanya mengaku telah melaporkan kejadian ini kepada pihak sekolah. Namun, pihak sekolah justru mengintimidasi korban dan meminta agar kasus ini ditutupi dengan alasan citra baik sekolah.

“Korban V bersama orang tuanya melaporkan kejadian tersebut karena memiliki bukti rekaman kepada guru dan kepala sekolah, tetapi yang didapati adalah bentuk penyudutan seakan korban tidak mungkin mengalami hal itu,” kata pemilik akun tersebut.

Baca Juga:  Tahun ini Indonesia Butuh Ribuan Tenaga Ahli Digital Cinema

Wali Kota Depok Supian Suri mengatakan kasus ini tengah ditindaklanjuti oleh Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3AP2KB) Kota Depok.

Diketahui, kasus pelecehan seksual oleh oknum guru ini terjadi di SMP Negeri 3 Depok.

(Beritasatu/idram)